Perjalanan Sutaman Mengembangkan Kohiman, Produk Kopi Asli dari Petani Muara Kaman

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sutaman terlebih dahulu berjualan jajanan sebelum menekuni usaha Kopi Hitam Mantap Muara Kaman (Kohiman).

Selain penjual jajanan, ia juga berprofesi sebagai seorang petani sayuran di Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman.

Setelah itu, dia mulai melihat peluang lain dalam berwirausaha dengan mencoba membuat produk kopi pada tahun 2019.

Dasarnya, kata dia, produk olahan kopi di Kalimantan masih tergolong langka. “Setelah itu saya awalnya mencoba gitu. Saya coba kok bisa jalan ya; tetap bisa berjalan terus,” ucap dia saat diwawancari via WhatsApp pada Kamis (16/11/2023).

Karena minim bahan baku kopi, ia kerap mencari bahan bakunya dari Samarinda. Sejak saat itu, ia mencoba memikirkan cara agar bisa meningkatkan sektor pertanian di desanya.

“Saya pikir kalau dari Samarinda, enggak bisa memperkembangkan di wilayahnya desa sendiri,” sebutnya.

Sutaman pun berinisiatif menawarkan kepada masyarakat atau kelompok-kelompok tani di desanya untuk menanam pohon kopi.

Jika para petani memanen biji kopi mereka, ia sendiri yang menampung hasil panen mereka, agar para petani tidak kebingungan mencari pasar.

“Alhamdulillah, setelah tak terangkan, akhirnya kelompok-kelompok ini kan sanggup nanam,” ujarnya.

Dia menerima hasil panen dari kelompok tani tersebut. Usahanya pun bisa terus berjalan dan berkembang.

Setelah menampung bahan baku biji kopi dan diolah menjadi produk kopi, dia tak pernah merasa takut produknya tidak laku di pasar.

Pasalnya, ia bisa meminta bantuan pemerintah untuk memasarkan produknya. Produk kopinya juga sudah dalam bentuk kemasan sehingga dia tidak perlu menunggu pesanan terlebuh dahulu baru melakukan produksi.

“Seperti itu dalam pemikiran saya. Jadi, enggak takut nanti enggak jadi uangnya. Itu enggak ada, Pak. Memang sudah niatlah musyawarah dengan keluarga,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Kohiman: Kopi dengan Cita Rasa Lokal Kecamatan Muara Kaman Kukar

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kukar dari Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, Sutaman mengaku telah menggeluti usaha kopi sejak tahun 2019.

Merk produknya tersebut dia namai Kopi Hitam Mantap Muara Kaman (Kohiman). Kohiman disediakan untuk masyarakat pecinta kopi dengan 2 varian rasa, yaitu rasa original dan rasa jahe.

Sutaman menerangkan, varian rasa yang diproduksinya karena permintaan konsumen produk kopi Kohiman.

Untuk bahan dasar produk kopi tersebut menggunakan buah kopi asli dan jahe.

“Jadi, jahe sama kopi itu Pak ya bahan dasarnya,” terang dia saat diwawancarai via WhatsApp pada Kamis (16/11/2023).

Ia menjual kopi dengan varian original Rp 30.000 per bungkus. Sedangkan rasa jahe dijualnya Rp 35.000 per bungkus. “Beratnya 180 gram per bungkus,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa bahan dasar kopi yang dibuatnya berasal dari tanaman kopi milik kelompok tani yang menanam pohon kopi di Desa Cipari Makmur. Ia menampung hasil panen para petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Dia menyebut saat ini ada 200 pohon kopi yang dikelola oleh kelompok tani. Ada juga dari beberapa desa terdekat.

“Hal ini sebenarnya kan awalnya kita ngopi bersama. Akhirnya teman-teman kelompok tani, desa lain juga alhamdulillah sudah ada. Dulunya enggak dirawat, sekarang dirawat. Saya siap menerima panennya itu,” terangnya.

Namun, kata dia, terkadang jika bahan bakunya telat didapatkannya, ia juga kerap berbelanja bahan baku produknya di Samarinda. “Supaya bisa enggak telat. Konsumen itu enggak kecewa,” sebutnya.

Sebagai informasi, masyarakat yang ingin membeli kopi asli dari UMKM lokal Kukar Kohiman ini bisa langsung ke rumah Sutaman di Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, atau bisa mengordernya melalui WhatsApp: 081350878808. (adv/mt/fb)