Pelaku UMKM Tenggarong Minta Pemerintah Promosikan Produk Lokal

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Tenggarong Srinie berharap Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar membantu memasarkan dam mempromosikan produk-produk lokal.

Hal ini merujuk Peraturan Bupati Kukar Nomor 74 Tahun 2021 tentang Bena, Beli, dan Belanja Produk Lokal.

Regulasi ini mengharuskan pemerintah daerah, perusahaan, dan perbankan yang beroperasi di Kukar untuk membeli dan menggunakan produk lokal dalam kegiatan sehari-hari.

“Harapan saya kalau bisa dibantu ya pemasarannya yang luas lagi. Terus semakin maju. Karena saya juga sekarang kan udah niat banget ya pengen usaha,” ucap dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

Srinie mengaku usaha camilan yang ditekuninya adalah satu-satunya sumber mata pencaharian yang digunakannya untuk membiayai kehidupan keluarganya.

“Kalau dulu kan masih ada yang diandalkan. Walaupun saya agak lambat (bangun usaha karena) suami masih kerja. Terus sekarang suami sudah meninggal. Jadi, sekarang harus lebih semangat lagi,” ungkapnya.

Anak-anaknya tengah melanjutkan pendidikan, sehingga ia harus berusaha keras untuk membiayainya.

Hal ini pula yang menjadi salah satu alasannya untuk meminta bantuan pemerintah daerah memasarkan produk camilannya.

“Saya pengen dibantu supaya lebih maju pemasarannya,” ujar dia.

Melalui bantuan pemasaran dari pemerintah, Srinie berharap produk camilannya bisa memiliki pangsa pasar yang lebih luas.

Permintaan ini merupakan kali pertama ia utarakan di publik. Sebab, saat ini ia benar-benar membangun usahanya secara mandiri.

Dia mengaku tak pernah mendapatkan bantuan alat, modal, dan promosi produk dari pemerintah. Ia juga tak pernah mengajukan pinjaman modal dari bank.

“Paling tidak kalau untuk pemasaran saya pengen, pengen banget, dibantu lebih luas gitu. Itu harapan saya,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Special Snack Diproduksi sejak Tahun 1992 tanpa Pengawet dan Pewarna

TENGGARONG – Owner Special Snack Srinie mengungkapkan bahwa camilan keripik pisang yang dibuatnya paling banyak diminati konsumen.

Salah satu alasannya, keripik pisang tersebut menggunakan bahan dasar pisang dan gula asli tanpa pengawet dan pewarna.

Karena itu pula keripik tersebut banyak disukai oleh konsumen. “Keripik pisang jadul ini kesukaannya Bapak Sekda (Sunggono). Sering dia pesen ke saya. Dulu zamannya Bu Rita (mantan Bupati Kukar) juga sering pesen ke saya,” ungkap dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

Camilan lain yang diproduksinya pun bebas dari pengawet dan pewarna. Sehingga keaslian rasanya masih terjaga dengan baik.

Srinie mengaku tak pernah mengubah resep pembuatan camilannya sejak diproduksi pada tahun 1993.

Bahan baku dasar keripik pisang tersebut berasal dari Sulawesi. Dia membelinya dari agen di pulau tersebut.

Ia acap menghadapi kendala untuk mendapatkan pisang yang dijadikan bahan baku camilan tersebut. Pasalnya, pisang tak selalu tersedia dari Sulawesi.

“Kalau kita pas memerlukan, mereka kadang enggak ada. Jadi, kita pesen dulu. Yang agak kesulitan bahan bakunya ya pisang,” ungkapnya.

Selain itu, camilan yang dibuatnya masih menggunakan kemasan lama. Ia menilai kemasan tersebut kurang menarik bagi pembeli.

Dia tak bisa serta-merta mengganti kemasan. Pasalnya, penggantian kemasan memerlukan biaya yang cukup besar.

“Saya enggak ada modalnya. Terus memang mulai dulunya belum diganti,” tuturnya.

Meskipun menggunakan kemasan lama, produk camilannya memiliki rasa yang dapat bersaing dengan makanan-makanan ringan lain.

Camilan yang dijual Srinie sudah dijual di toko modern seperti Eramart. Ke depan ia berencana memasukkan produknya di Indomaret dan Alfamidi.

“Karena izin udah lengkap ya. Saya udah komplitlah. Karena sekarang juga udah ada PIRT. Jadi, Depkes udah enggak dipakai lagi,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Special Snack yang Diproduksi Pelaku UMKM Kukar Rambah Pasar di Pulau Jawa

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Srinie mengaku telah menekuni usaha pembuatan camilan (snack) sejak tahun 1993.

Camilan yang dijualnya diproduksi oleh PT Spesial Snack Matahari, yang merupakan perusahaannya sendiri.

Usaha tersebut diberinya nama Special Snack. Ia menjual 5 jenis camilan, yaitu kacang kriwil, cistick, keripik pisang, kacang bawang, dan akar sampai.

Semula ia hanya berusaha mengisi waktu luang. Namun, dari hari ke hari peminat snack yang dijualnya semakin diminati oleh banyak orang.

“Tapi ya awalnya sih bukan serius, karena saya kan suami kerja bengkel. Jadi, saya cuman iseng-iseng aja,” terang dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

“Lama-kelamaan semakin banyak yang pesen. Jadi ya alhamdulillah sampai sekarang saya tekuni,” ujarnya.

Saat ini, camilan yang dijualnya telah dipasarkan ke seluruh kecamatan di Kukar. Ia juga acap memasarkannya ke Kabupaten Kutai Barat.

Camilan yang diproduksi Srinie juga telah merambah pasar di Pulau Jawa, salah satunya di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.

“Kadang ya kalau lebaran sampai kardus gede gitu kalau ke Surabaya, karena dia suka. Penggemar gede saya di situ,” jelasnya.

Setiap kali produksi, ia memproduksi camilan cistick sebanyak 50 kilogram. Dalam sebulan, ia bisa melakukan produksi empat kali.

“Sekali produksi kemaren 65 sisir kripik pisang. Jadi, satu gentong penuh itu lagi di-packing,” ucapnya.

Bagi masyarakat yang ingin memesan camilan ringan dengan rasa yang enak dan murah, bisa membelinya di Special Snack yang beralamat di Jalan Awang Long Senopati, RT 01, Nomor 11, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Tenggarong. Pemesanan juga bisa dilakukan lewat nomor WhatsApp 081350281192. (adv/mt/fb)