TENGGARONG – Owner Special Snack Srinie mengungkapkan bahwa camilan keripik pisang yang dibuatnya paling banyak diminati konsumen.
Salah satu alasannya, keripik pisang tersebut menggunakan bahan dasar pisang dan gula asli tanpa pengawet dan pewarna.
Karena itu pula keripik tersebut banyak disukai oleh konsumen. “Keripik pisang jadul ini kesukaannya Bapak Sekda (Sunggono). Sering dia pesen ke saya. Dulu zamannya Bu Rita (mantan Bupati Kukar) juga sering pesen ke saya,” ungkap dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).
Camilan lain yang diproduksinya pun bebas dari pengawet dan pewarna. Sehingga keaslian rasanya masih terjaga dengan baik.
Srinie mengaku tak pernah mengubah resep pembuatan camilannya sejak diproduksi pada tahun 1993.
Bahan baku dasar keripik pisang tersebut berasal dari Sulawesi. Dia membelinya dari agen di pulau tersebut.
Ia acap menghadapi kendala untuk mendapatkan pisang yang dijadikan bahan baku camilan tersebut. Pasalnya, pisang tak selalu tersedia dari Sulawesi.
“Kalau kita pas memerlukan, mereka kadang enggak ada. Jadi, kita pesen dulu. Yang agak kesulitan bahan bakunya ya pisang,” ungkapnya.
Selain itu, camilan yang dibuatnya masih menggunakan kemasan lama. Ia menilai kemasan tersebut kurang menarik bagi pembeli.
Dia tak bisa serta-merta mengganti kemasan. Pasalnya, penggantian kemasan memerlukan biaya yang cukup besar.
“Saya enggak ada modalnya. Terus memang mulai dulunya belum diganti,” tuturnya.
Meskipun menggunakan kemasan lama, produk camilannya memiliki rasa yang dapat bersaing dengan makanan-makanan ringan lain.
Camilan yang dijual Srinie sudah dijual di toko modern seperti Eramart. Ke depan ia berencana memasukkan produknya di Indomaret dan Alfamidi.
“Karena izin udah lengkap ya. Saya udah komplitlah. Karena sekarang juga udah ada PIRT. Jadi, Depkes udah enggak dipakai lagi,” pungkasnya. (adv/mt/fb)