TENGGARONG – Dapur Pelangi adalah penjual camilan yang menjadi pesaing berat bagi usaha serupa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Semula, Dapur Pelangi menjual donat dengan harga Rp 5 ribu dapat 4 biji. Namun, saat ini variannya sudah jauh lebih banyak, juga dengan harga yang berbeda-beda.
Hal ini disampaikan Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).
Ketika membangun dan menjalankan usaha tersebut, mereka berstatus sebagai pegawai kantor. Kala itu, keduanya tak memiliki toko dan karyawan seperti saat ini.
Mereka berjualan donat, kue sus, kue pay, dan brownies dengan cara menitipkannya ke pasar. Saat itu, mereka menjual donat dengan harga Rp 1.250 per biji atau Rp 5 ribu dapat 4 biji.
“Setahun nitip gitu, cuman jualannya 3 produk: donat, sus, pay, dan brownies. Ya, dari situ mulai terkumpul modal-modal sedikit,” ujar Tony.
Setelah itu, mereka memasarkan produk camilan Dapur Pelangi di media sosial.
Tony dan Renty juga berjualan kue ulang tahun. Namun, kue ulang tahun tak bertahan lama karena proses pembuatannya lumayan sulit dan memakan banyak waktu.
“Butter cream itu ribet bersihkannya. Harus pakai Sunlight. Sunlight-nya harus banyak. Habis itu, pakai air panas. Kami udah enggak sanggup lagi, kotornya lagi, habis itu clemotan,” terang Tony.
Keduanya pun membuat pizza dengan modal mixer tangan dan open hook lama nomor 3.
“Jadi, modalnya cuman mixer. Ada open hook yang kecil yang nomor 3, orang bahari masih pakai. Sama mixernya punya Mama. Itu-itu aja 2 modelnya,” ungkap dia.
Belakangan, Tony dan Renty memutuskan untuk berhenti bekerja di kantor. Mereka memilih untuk fokus mengurus usaha dan anak.
“Alhamdulillah perhitungannya betul. Perhitungan penjualannya. Jadi, bisa nabung untuk beli-beli alat. Kita sisihkan aja. Kalau misalnya ada untung sekian di akhir bulan, kita simpan lagi untuk usaha gitu. Jadi, modalnya itu ada,” pungkasnya. (adv/mt/fb)