Pempek Urang Hulu Frozen Food Gunakan Ikan Belida dan Udang sebagai Bahan Dasar

TENGGARONG – Pempek Urang Hulu Frozen Food telah menyajikan pempek berbahan dasar ikan belida dan udang.

Pemilik usaha Pempek Urang Hulu Frozen Food Nur Apni menyediakan dua jenis pempek: rasa ikan belida dan udang.

Selain itu, Apni menjual kuah pempek dengan rasa pedas dan manis. Langkah ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan konsumen yang menyukai pempek dengan cita rasa yang berbeda-beda.

Dia membeli ikan belida dan udang dari para pedagang di Kecamatan Kota Bangun. “Kadang juga beli di Muara Kaman,” jelasnya kepada media ini, Rabu (21/2/24).

Dalam sebulan ia dapat menghabiskan ikan belida dan udang 75 kilogram hingga 200 kilogram.

Apni berkomitmen untuk terus menghasilkan pempek berbahan dasar ikan belida dan udang tanpa menggunakan pengawet.

“Saya tidak menggunakan bahan pengawet untuk pempek yang saya buat dan jual,” ungkapnya.

Pempek yang dibuatnya tak kalah berkualitas dibandingkan produk serupa di Kota Bontang, yang acap disebut-sebut sebagai pusat produksi pempek di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kata konsumen saya sih rasa bisa bersaing dan tidak kalah dengan pempek Bontang,” ucapnya.

Apni berpesan kepada para pemuda yang ingin membangun usaha agar tak pantang menyerah serta berkomitmen mengembangkan usahanya secara perlahan.

“Terus mencoba, pantang menyerah, dan tetap berkomitmen dengan apa yang telah kita mulai,” pungkasnya. (adv/ha/fb)

Pempek Urang Hulu Suguhkan Cita Rasa yang Khas

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara Nur Apni terus menciptakan inovasi rasa serta berkomitmen meningkatkan kualitas produknya.

Usaha yang diberinya nama Pempek Urang Hulu tersebut telah menyuguhkan produk makanan yang menjadi favorit warga Provinsi Kalimantan Timur.

Dia membangun usaha tersebut karena terinspirasi dari kebiasaan anaknya yang menyukai pempek.

“Daripada beli, mending bikin sendiri,” jelasnya kepada media ini pada Rabu (21/2/24).

Ia membuka usaha itu setelah mengikuti pelatihan dan kursus pembuatan pempek.

“Saya mengikuti pelatihan dan kursus dengan Bunda Linda di Tenggarong,” ungkapnya.

Apni mendapatkan dukungan dari keluarga dan tetangganya dalam menjalankan usaha tersebut setelah mereka mencoba pempek yang diproduksi Pempek Urang Hulu.

“Saya memberikan pempek yang saya buat. Keluarga dan tetangga suka dan cocok. Maka dari itu, saya jual,” katanya.

Dia telah memasarkan produknya ke Kota Samarinda, Balikpapan, hingga kecamatan-kecamatan lain selain Tenggarong, salah satunya Kecamatan Muara Badak.

Pempek yang dibuatnya digemari oleh masyarakat karena rasa khas ikan belida yang digunakannya sebagai bahan dasar pembuatan pempek.

Usahanya pun terus berkembang. Sejalan dengan itu, dia mendapatkan sertifikat halal.

Ia juga telah mengajukan label kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Pada tahun 2022 juga saya mengajukan proses labeling ke BPOM,” ungkapnya.

Walaupun usahanya terus berkembang, Apni menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan usaha tersebut.

Dia kerap kesulitan mendapatkan ikan dan tepung, yang harganya acap meningkat dari waktu ke waktu.

Meski begitu, ia berharap usaha Pempek Urang Hulu terus berkembang serta dapat bersaing dengan produk-produk lain.

“Harapan saya ke depannya usaha pempek saya dapat berkembang lebih baik lagi dan dapat dikenal dan bersaing dengan yang lain,” pungkasnya.

Bila ingin merasakan pempek dengan cita rasa yang lezat dan berkualitas, Anda bisa memesannya di Pempek Urang Hulu lewat akun Instagram @pempek_urang hulu(adv/ha/fb)