Muhammad Junaidi Berencana Kembangkan Bisnis

TENGGARONG – Pemilik Kentucky Ayam Ka Juna Muhammad Junaidi berencana ingin bisa mengembangkan bisnis lebih besar lagi.

Salah satunya, ia ingin bisa membuka franchise.

Dia menyebut, potensi usaha di bidang kuliner ini masih sangat terbuka lebar untuk terus maju.

Pasalnya, bisnis tersebut tidak akan pernah ada habisnya.

“Namanya manusia pasti membutuhkan makan. Terus potensi di tempat kita ini peluangnya besar. Cuma tinggal kreativitas dan inovasinya aja lagi untuk bisa berkembang,” ucapnya, Sabtu (16/3/2024).

Melalui bisnis Kentucky Ayam Ka Juna ini, ia juga ingin bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

Di awal-awal membuka usaha, dia pernah memperkerjakan karyawan.

Akan tetapi, dikarenakan pendapatan masih belum stabil, Ajun pun harus mengelola secara mandiri.

“Mau tidak mau hak ibaratnya ndik ada yang dapat dibagi keuntungan sama karyawan. Kan mentok-mentok itu maha jua (penghasilannya),” ungkap dia.

Ia berencana akan melakukan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan usaha Kentucky Ayam Ka Juna.

“Mau tidak mau harus melakukan inovasi baru supaya tidak kalah saing,” beber Ajun.

Dia berharap kepada Pemkab Kukar khususnya instansi terkait yang menangani pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar terus memberi perhatian secara menyeluruh.

Salah satunya dalam memfasilitasi pelaku usaha di bidang kuliner untuk mengurus sertifikasi halal, mereka harus gencar melakukan sosialisasi agar semua UMKM tahu akan informasi tersebut.

Selama ini, ia merasa informasi yang kurang tersebut membuat para pelaku UMKM kuliner sulit untuk berkembang.

“Karena kalau dilihat untuk di daerah kita ini untuk pembuatan sertifikasi halalnya itu agak susah. Mungkin kurangnya informasi terkait cara pengurusannya dan lain-lain,” tutup Ajun. (adv/mt)

Pemilik Kentucky Ayam Ka Juna Manfaatkan Sumber Daya yang ada

TENGGARONG – Pemilik Kentucky Ayam Ka Juna Muhammad Junaidi mengaku memanfaatkan sumber daya yang ada dalam mengelola usaha.

Misalnya, mulai dari tugas memasak, melayani pelanggan dan lain-lainnya, dia kerjakan secara mandiri.

Bahkan, sampai pada pemasaran serta promosi melalui media sosial Facebook dan Whatsapp, ia bisa tangani dengan baik.

“Alhamdulillah lancar-lancar aja segalanya,” katanya, Sabu (16/3/2024).

Untuk bahan dasar ayam mentah, pria yang karib disapa Ajun ini mengungkapkan juga memanfaatkan salah satu pedagang di pasar Sebulu.

Pedagang tersebut sudah menjadi langganannya untuk membeli ayam mentah.

“Nah kebetulan langganan itu ibaratnya mau dibayarnya nanti aja kalau sudah laku jualanku. Jadi dia mandik repot dah urusan itu,” sebut dia.

Ia mengatakan, sebagian besar bahan dasar untuk membuat ayam kentucky dibeli di pedagang yang ada di Sebulu.

Namun, untuk bahan tepung ia ambil di daerah Tenggarong. “Karena kalau tepung itu murahnya di Tenggarong,” terang Ajun.

Dia menerangkan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ayam kentucky itu antara lain ada tepung terigu, bumbu-bumbu rempah pilihan, dan tepung perenyah.

“Nah tepung perenyah ini yang molah ayam kami beda dengan yang lain. Biasanya kalau ayam yang lain ndik pakai perenyah itu dia kerupuknya itu agak keras,” jelasnya.

Ajun mengatakan, di awal membuka ayam kentucky ini dalam sehari bisa menghabiskan 30 kilogram ayam.

Akan tetapi, lambat laun karena banyak pesaing yang menjual dagangan yang sama serta dengan jarak tidak terlalu jauh, ia paling mentok menghabiskan 5 sampai 10 kilogram ayam dalam sehari.

Sebab, masing-masing lidah orang dalam menilai makanan ini berbeda-beda.

“Ya jadi masyarakat bebas mau milih makan di mana. Macam-macam lah penilaian sida. Ada yang suka bumbunya, ada jua yang melihat ukurannya. Kalau kami ya ukurannya standar aja dari harga Rp 6 ribu sampai Rp 15 ribu,” pungkas Ajun. (adv/mt)

Seorang Pemuda Sebulu buka Outlet Ayam Kentucky

TENGGARONG – Seorang pemuda asal Kecamatan Sebulu Muhammad Junaidi membuka usaha outlet ayam kentucky.

Di dalamnya, ia juga menjual ayam geprek serta berbagai macam jenis minuman.

Bisnis tersebut dia beri nama dengan brand Kentucky Ayam Ka Juna.

Pria yang karib disapa Ajun ini memulai usaha ayam pada bulan Mei tahun 2023.

Sebelum menggeluti usaha ini, dia pernah menjalankan beberapa bisnis lain.

Ia pernah membuka konter yang menjual pulsa, kartu perdana, paket kuota, serta aksesoris-aksesoris handphone.

“Dulu kan lagi musim rame-ramenya urang bebeli kartu paket segala macam. Tetapi, lambat laun selama 2 tahun berjalan mulai mengalami kemunduran sejak masuknya wi-fi indihome,” ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).

Oleh karenanya, Alumni Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara ini meninggalkan usaha konter tersebut.

Ajun pun mencoba membuka jasa pencucian motor.

Namun, usahanya itu bertahan hanya sampai 5 bulan.

“Itu pun omzetnya hanya sampai pada mentok itu 5 juta aja,” terang dia.

Dalam kurun waktu hampir satu tahun menjalankan usaha Kentucky Ayam Ka Juna, ia mengungkapkan telah mengumpulkan penghasilan sampai Rp 60 juta.

Awal membuka usaha itu, Ajun mengeluarkan modal awal sebesar Rp 10 juta.

Modal tersebut diambil dari uang pribadi dan juga meminjam kepada orang tuanya.

Uang itu ia gunakan untuk membeli alat masak, bahan baku, spanduk serta perlengkapan lainnya.

Di bulan pertama membuka usaha, dia berhasil balik modal serta mendapatkan keuntungan Rp 5 juta.

“Di bulan pertama sampai bulan ke-4 itu rame pelanggan. Nah, pas masuk bulan ke-5, di situ mulai mengalami penurunan. Sebenarnya kalau kemarin diawal itu kalau sebulan bisa dapat keuntungan itu Rp 5 juta sampai Rp 10 juta,” pungkasnya. (adv/mt)