TENGGARONG – Produk Kacang Ijo Goreng Fatonah adalah salah satu camilan legendaris yang ada di Tenggarong.
Pemilik Kacang Ijo Goreng Fatonah, Miftah mengungkapkan bahwa produk tersebut telah ada sejak tahun 1980.
Kata dia, bisnis tersebut telah turun temurun dari nenek mereka yang dilanjutkan oleh anak cucunya.
“Jadi kami yang cucu-cucunya ini yang melanjutkan pemasarannya terus-menerus sampai sekarang,” ucapnya pada Selasa (19/3/2024).
Ia mengatakan, untuk produksi Kacang Ijo Goreng Fatonah ini mereka lakukan hanya di rumah.
Walaupun hanya skala rumahan, produknya ini kerap dikirim ke luar Kalimantan seperti Semarang hingga Jakarta.
“Jadi kami enggak ada bikin stan di mana-mana. Cuma di rumah aja kami kelola warisan leluhur kami ini,” ujar dia.
Fatmah menerangkan, sekali produksi mereka bisa menghabiskan 10 kilo kacang hijau per dua hari.
“Kalau banyak yang pesan misalnya mau oleh-oleh ke Surabaya, ke Jakarta, itu di banyakin lagi volume penggorengannya,” terangnya.
Dikarenakan merupakan camilan yang telah lama ada, mereka telah memiliki pelanggan yang tetap.
“Alhamdulillah penjualannya ada terus karena kan jarang ada yang kayak gini,” beber dia.
Ia mengungkapkan, mereka selalu menjaga kualitas produk dengan bahan-bahan berkualitas.
Seperti kacang hijau itu harus lah kualitasnya paling bagus yang dicari di pasar.
Bahkan, untuk minyaknya pun harus menggunakan yang berkualitas seperti merk Sunco.
“Kalau enggak (pakai minyak Sunco), enggak bisa mekar kacangnya. Kalau nggak mekar itu kan itu dia banyak minyaknya, ngisap kayak gitu. Ini juga susah gorengnya kan nggak bisa langsung banyak, dia sedikit-sedikit,” tutur Fatmah.
Dia berencana akan memasukan produk Kacang Ijo Goreng Fatonah ini ke pasar swalayan modern seperti Indomaret, Alfamidi, maupun Eramart.
Pasalnya, produknya ini sudah mendapatkan sertifikat halal yang menjadi salah satu syarat utama untuk bisa dimasukan ke pasar swalayan tersebut.
“Baru aja dapat sertifikat halalnya. Insyaallah habis ini kami masukan ke sana (pasar swalayan modern),” pungkasnya. (adv/mt)