Peluang Usaha Budi Daya Jamur Tiram di Kukar

TENGGARONG – Budi daya jamur tiram memiliki peluang pasar yang sangat besar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Owner Pondok Hidayah Jamur Shobirin mengungkapkan bahwa permintaan konsumen di Kukar terhadap jamur tiram sangat tinggi.

“Apalagi kita mau penetrasi ke Samarinda dan daerah-daerah sekitarnya. Insyaallah itu masih tetap potensial,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kukar pada Selasa (21/11/2023).

Ia mencontohkan saat kemarau panjang yang melanda Kukar selama tiga bulan terakhir. Produktivitas budi daya jamur tiram yang rendah membuat permintaan pasar meningkatkan.

“Rata-rata kita kekurangan juga, apalagi kemarin yang cuaca ekstrem kemarin itu,” bebernya.

Pasar jamur tiram di Kukar, sambung Shobirin, terbuka lebar. Pasalnya, semua kalangan mengonsumsi jamur tersebut.

“Untuk kalangan atas memang di bagian…kaum vegetarian itu lebih suka dengan jamur tiram,” sebutnya.

Meski begitu, ia kerap menghadapi tantangan dalam mengembangkan usaha budi daya jamur tiram. Namun, tantangan tersebut tak mematahkan semangatnya dalam berusaha.

“Di situ kita harus…tetap usaha, tetap belajar, tetap tekun menekuni usaha yang kita jalani, dan terus belajar apa pun halangannya. Kita harus…bertahan dan terus maju,” imbuhnya.

Ia berpesan kepada wirausaha yang masih merintis usahanya agar tak berhenti menekuni usaha yang tengah dijalankannya. “Pahami alurnya dan nikmati prosesnya,” saran dia.

Shobirin mengaku tak memasang target muluk-muluk dalam berusaha. Usaha yang dapat menopang kebutuhannya sehari-hari saja dinilainya sudah sangat baik.

“Walaupun kita harapannya tentu punya target-target tertentu, tapi ya…cukup kita sendiri yang tahulah. Mungkin target kita apa, tapi intinya kita akan terus bertahan, belajar, dan terus berkembang,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Bangun Usaha di Kelurahan Maluhu, Nuanda Store Tetap Banjir Order

TENGGARONG – Owner Nuanda Store Ahmad Romeli mengatakan usahanya sudah semakin dikenal serta mendapatkan banyak order.

Romeli mendapatkan banyak pemesanan pembuatan selempang nama. Secara umum, pemesannya merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Kaltim yang akan diwisuda.

“Alhamdulillah sampai membeludak permintaannya dari berbagai universitas itu. Alhamdulillah banyak permintaan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Diskop-UKM Kukar pada Selasa (21/11/2023).

Semula, ia memang sudah menetapkan target pasar yang menyasar semua kalangan. Karena itu, ada pula masyarakat umum yang memesan selempang nama untuk dipakai dalam berbagai kegiatan.

Selain pemesanan selempang nama, ia menerima jasa pembuatan baju dari perusahaan, organisasi, pemerintah, dan lembaga pendidikan.

“Kami juga membina lembaga pendidikan Alquran. Jadi, santri-santri kami juga kami buatkan baju,” ungkapnya.

Romeli berpesan kepada para pelaku usaha lain yang sedang merintis usaha agar tetap semangat dalam mencari rezeki.

Menurut dia, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, setiap usaha memiliki potensi untuk berkembang.

Ia mencontohkan usaha yang dibangunnya di Maluhu, yang merupakan kelurahan yang jauh dari pusat Tenggarong.

“Alhamdulillah masih tetap terjangkau dan pasarnya juga, apalagi didukung online gitu. Cukup lumayanlah pasarnya,” ucap dia.

Ia berharap pemerintah memperhatikan dan membantu secara maksimal para pelaku usaha yang masih merintis usaha mereka.

Romeli dan para pelaku usaha di Kukar sangat menantikan kehadiran pemerintah agar usaha mereka dapat berkembang pesat.

“Tentu harapan kita adalah demi kemajuan negara kita, negara Indonesia, untuk dapat menjadi negara yang maju, aman, makmur, damai, dan sejahtera,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Lika-liku Ahmad Romeli Membangun Usaha Jahit dan Bordir di Tenggarong

TENGGARONG – Owner Nuanda Store Ahmad Romeli mendapatkan dorongan dari istrinya untuk terjun ke dunia usaha jahit karena kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Semula, ia belum memiliki keterampilan yang memadai untuk menjalankan usaha tersebut. Sementara itu, istrinya sudah terlebih dahulu berprofesi sebagai penjahit.

“Maka istri saya menyarankan supaya ikut menjahit saja, karena mencari pekerjaan itu juga susah, akhirnya saya terjunlah di bidang jahit,” beber dia sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kukar pada Selasa (21/11/2023).

Pada tahun 2017, dia memulai usaha tersebut. Romeli menjalankan usahanya di pinggir jalan yang berdekatan dengan Terminal Tenggarong selama tiga tahun.

Dalam waktu tiga tahun itu ia hanya melayani pelanggan yang hendak menjahit beragam pakaian.

Namun, kata dia, seiring waktu berjalan, sejumlah pelanggannya meminta pakaiannya dibordir. “Waktu itu saya belum bisa bordir,” ungkapnya.

Pada tahun 2020, ia menyewa lapak di Jalan Maduningrat, Tenggarong. Di situ, Romeli menerima jasa jahit dan bordir. “Alhamdulillah di sana berjalan sekitar 6 bulan,” bebernya.

Di lokasi tersebut, ia mengaku tak mendapatkan hasil yang memuaskannya.

Sebagai pendatang baru, dia memang dituntut untuk meningkatkan sosialisasi dan pemasaran agar mendapatkan pelanggan-pelanggan baru.

“Waktu itu juga belum bisa memberikan marketing yang bagus. Dan akhirnya bertahan hanya 6 bulan,” sebutnya.

Saat ini, ia bersama istrinya memindahkan usaha tersebut ke Jalan Long Apari, RT 14, Kelurahan Maluhu, Tenggarong.

Di tempat itulah ia mendirikan Nuanda Store yang bergerak di bidang jasa jahit, bordir, sablon, travel, percetakan, pembayaran online, penjualan madu, dan lain-lain.

Bagi warga Kaltim yang ingin mendapatkan jasa Nuanda Store bisa mendatangi alamat yang tertera di atas atau menghubungi nomor 081252219812. (adv/mt/fb)

Owner Dapur Pelangi Bagikan Kian-Kiat Berwirausaha

TENGGARONG – Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari berpesan kepada setiap orang yang ingin berbisnis agar tidak takut memulai usaha.

Kuncinya, kata mereka, usaha yang digeluti harus benar-benar dipelajari dan dipersiapkan secara matang.

Keduanya berpendapat, berbisnis tak bisa hanya sekadar bermodal keinginan, tetapi tidak memahami cara menjalankannya.

“Jangan jua tegak misalnya bahasa itu jatuh, sejatuh-jatuhnya, karena ndik ada persiapan,” terang mereka saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Pasangan suami istri ini menganalogikan memulai bisnis seperti seseorang yang ingin berenang ke sungai. Hal pertama yang harus dipelajari adalah cara agar bisa berenang supaya tidak tenggelam.

Dalam berwirausaha pun begitu. Seseorang harus mempelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip kewirausahaan agar tidak jatuh dalam lubang kegagalan saat menjalankan usaha.

“Kalau misalnya dipelajari dulu, apa-apanya yang mau diterjuni ini dipelajari dulu, biar ndik gagal,” sebut Renty.

Ia juga menyoroti sebagian orang ingin berwirausaha, namun masih bekerja di tempat lain.

Dia menyarankannya agar tidak keluar dari tempat kerja tersebut. Sarannya, pekerja itu harus menjalankan keduanya secara perlahan.

Saat ingin berwirausaha, seseorang harus benar-benar mempersiapkannya secara matang agar tak salah dalam mengambil keputusan.

“Kalau bisa itu sudah jalan sepertiganya kah, baru berhenti gitu. Maksudnya, jangan langsung berhenti-berhenti, enggak ada persiapan,” sarannya.

Langkah itu bertujuan untuk menghindari stres yang timbul ketika usaha yang baru dimulai belum menghasilkan apa pun.

Dalam berwirausaha, sambung dia, ada proses yang harus dilalui. Sebab, setiap usaha tak ada yang langsung besar.

“Sekarang kan kayaknya setiap orang itu bisa bikin usaha. Ya kan? Tinggal bisa bertahannya atau enggak. Itu kan pasarnya dulu dipelajari. Jangan asal nyemplung,” terangnya.

Tony menambahkan bahwa berwirausaha harus berkelanjutan. Setiap orang bisa membuat usaha, tetapi belum tentu mampu mempertahankannya.

“Supaya berlanjut, ya kita belajar ilmunya. Sebelum start, kita sudah harus tahu nih, kita mau nyebur di daerah yang mana; apa persiapan kita,” tutupnya. (adv/mt/fb)