TENGGARONG – Pemilik Mizura Boutique Jurai mengaku sangat senang jika mendapatkan pesanan jahitan dengan desain yang unik.
Dia merasa akan semakin tertantang membuat pakaian lebih sempurna apabila mendapatkan permintaan model busana yang unik dan rumit.
Menurutnya, hal tersebut dapat mempertajam kemampuannya dalam berkreativitas, serta menghasilkan produk yang berkualitas.
Jurai menyebut, banyaknya pelaku usaha menjahit itu tidak begitu mempengaruhinya dalam persaingan bisnis.
Pasalnya, yang ia jual bukan hanya jasa membuat pakaian, tetapi sebuah karya yang terbaik untuk pelanggannya.
Dia mengatakan, walaupun pada umumnya pola dasar menjahit itu sama, belum tentu hasil jahitannya juga sama.
Sebab, masing-masing penjahit pasti memiliki ciri khasnya tersendiri dalam menghasilkan jahitan yang dapat memuaskan pelanggan.
“Penerimaan dari pelanggan utamanya, istilahnya kita sudah bikinkan sebaik mungkin, tetapi konsumen merasa tidak cocok. Tetap tidak akan puas juga kitanya,” ucapnya kepada media ini, Senin (19/2/2024).
Jurai mengungkapkan, pernah sering mendapatkan pesanan jahitan dari istri Bupati Kukar Edi Damansyah, Maslianawati Damansyah beserta saudara-saudaranya.
Bahkan, baju yang dikenakan oleh istri beserta anak Edi Damansyah saat dilantik menjadi Wakil Bupati Kukar saat itu adalah hasil karya Mizura Boutique.
“Dari pelantikan itu mulai orang-orang tahu saya juga menjahit baju. Mulai dari orang perpustakaan yang selalu minta jahit miskat dengan model yang berbeda. Hingga istri kepala Desa Bendang Raya (menjahit baju di Mizura Boutique),” kata dia.
Ia mengaku, belum pernah mendapatkan perhatian seperti pembinaan dari pemerintah daerah, walaupun sudah puluhan tahun menjalankan usaha dari konveksi hingga menjahit.
“Surat izin usaha kita punya, tetapi belum dapat sosialisasi atau informasi mengenai pembinaan atau wadah sebagai pelaku usaha untuk menyalurkan bakatnya. Sementara bakat kita terpendam untuk pribadi aja, karena kita menunggu ada pelanggan yang pesan dulu,” pungkas Jurai. (adv/nf/mt)