TENGGARONG – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar melalui Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi mengadakan pelatihan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bagi pelaku usaha Koperasi Anugrah Jonggon Lestari.
Hal ini dalam rangka melakukan penguatan kapasitas pengurus koperasi. Pelatihan ini digelar di BPU Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, hingga 10 November 2023.
Dalam pelatihan ini, Diskop-UKM Kukar bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Samarinda.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Diskop-UKM Kukar, Endri Rosandi mengatakan, pelatihan ini adalah bentuk dukungan dan perhatian Pemkab Kukar kepada koperasi.
Pelatihan tersebut, sambung dia, merupakan upaya Pemkab Kukar untuk mendorong dan menyiapkan para pelaku usaha, khususnya yang diberikan pelatihan CPPOB bagi Koperasi Anugrah Jonggon Lestari.
Koperasi tersebut, ungkap Endri, akan mengelola rumah produksi komoditas jahe bersama Biofarmaka.
“Nantinya sesuai dengan kaidah produksi olahan pangan yang baik,” tulis dia dalam rilisnya pada Jumat (10/11/2023).
Sementara itu, kata dia, Kepala Diskop-UKM Kukar Tajuddin dalam arahannya mengatakan bahwa tujuan pelatihan CPPOB ini untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha pangan olahan.
Dengan begitu, mereka mampu menerapkan CPPOB pada sarana produksi dan memenuhi syarat-syaratnya.
“Kemudian pendukung sistem jaminan mutu partisipasi dalam program keamanan pangan, dan meningkatkan image dan kompetensi bagi koperasi selaku pengelola rumah roduksi bersama jahe di Desa Jonggon Jaya,” ujarnya.
Dalam pelatihan CPPOB ini, para peserta akan diberi pengetahuan terkait tata cara produksi pangan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi.
Antara lain mencegah pencemaran pangan olahan dari cemaran biologis, kimia, dan benda lainnya. Kemudian, mematikan dan mencegah jasad renik pathogen hidup kembali dan mengendalikan proses produksi.
Selain itu, agar meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan kompetensi, dan kesempatan industri untuk masuk di pasar global.
“Dengan menyediakan produk pangan aman, perwujudan peran industri sebagai penanggung jawab keamanan pangan,” tuturnya.
Ia berharap melalui pelatihan ini para pelaku usaha koperasi bisa mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam produksi olahan jahe mereka.
“Bagi anggota koperasi/pelaku usaha komoditas jahe di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, akan meningkat kemampuannya dalam memproduksi olahan jahe,” tutupnya. (adv/mt/fb)