Bupati Kukar Berikan Apresiasi kepada Tajuddin selama Menjadi ASN

TENGGARONG – Bupati Kukar Edi Damansyah memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Tajuddin yang telah memberikan pengabdian dengan baik selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga sampai purna tugas sebagai abdi negara.

Melalui sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kukar, Sunggono, pada upacara pelepasan pelepasan purna tugas Tajuddin sebagai ASN dan Kepala Diskop-UKM Kukar, dia menggucapkan selamat menikmati masa purna tugas kepadanya, setelah puluhan tahun mengabdi sebagai ASN di lingkungan kerja Pemkab.

“Secara pribadi dan atas nama pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada bapak Drs. H. Tajuddin, MM, beserta ibu atas segala prestasi dan capaian serta kinerja beliau terhadap pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” ucapnya, Senin (29/4/2024).

Ia menerangkan, sebagaimana peraturan perundangan-undangan yang berlaku bahwa setiap ASN akan memasuki masa pensiun. “Semua ASN akan mengalami hal tersebut,” kata Edi.

Akan tetapi, sambung dia, menjalankan tugas dan fungsi sebagai abdi negara selama menjadi seorang ASN itu adalah yang paling penting.

Sehingga, selama menjalankan tugas itu tetap pada jalur yang semestinya dilakukan, serta benar-benar memberikan pengabdian sebagao ASN dalam hal melayani semua kebutuhan masyarakat.

Oleh karenanya, bagi seorang ASN sangatlah penting untuk menjalankan segala tugas, fusngi serta tanggung jawab sebaik mungkin.

Demikian, OPD yang ditangani dapat memberikan dampak yang baik untuk kemajuan dan pembangunan daerah.

“Yang tentu saja pada organisasi perangkat daerah di mana ASN tersebut bertugas,” tegas dia. (adv/mt)

Sunggono Apreasiasi Kepala Diskop-UKM Kukar

TENGGARONG – Sekda Kukar Sunggono memberikan apresaisi kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar Tajuddin selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dia menyebut bahwa Tajuddin telah memberikan banyak warna serta banyak berkontribusi bagi pembangunan daerah selama menjadi ASN serta mendapatkan amanah sebagai Kepala Diskop-UKM Kukar.

“Terlepas dari semua mungkin harapan masyarakat yg belum terpenuhi,” katanya usai pelepasan purna tugas Tajuddin di Halaman Kantor Diskop UKM Kukar, Senin (29/4/2024).

Selain itu, selama menjadi Kepala Diskop-UKM Kukar beliau telah banyak memberikan dampak yang baik.

Apalagi, sambung Sunggono, pada tugas yang ia emban secara khusus menangani serta memajukan koperasi dan UKM yang di di Kabupaten terbesar di Kaltim ini.

“Saya kira beliau sudah luar biasa bisa memberikan banyak hal lah ya untuk kemajuan koperasi dan pembangunan koperasi Kutai Kartanegara termasuk UKM,” ujar dia.

Ia berharap, setelah purna tugas Tajuddin sebagai ASN dan Kepala Diskop-UKM Kabupaten Kukar, para abdi negara lain di dinas tersebut bisa melanjutkan segala hal-hal baik yang sudah beliau kerjakan selama ini.

Misalnya, dengan melanjutkan serta lebih meningkatkan kinerja Diskop-UKM Kukar.

Dengan demikian, yang menjadi tugas pokok dan fungsi Diskop-UKM Kukar itu bisa dijalankan sebagaimana mestinya.

Sehingga, semua harapan masyarakat Kukar kepada Diskop-UKM Kukar ini bisa terpenuhi.

“Mungkin bisa cepat move one dari keadaan yg ada ini,” tutup Sunggono. (adv/mt)

Seorang Perempaun Asal Sebulu Bangun Bisnis Kuliner

TENGGARONG – Seorang perempuan asal Kecamatan Sebulu Fatmawati membangun usaha di bidang kuliner.

Dia menjual berbagai macam menu makanan dan minuman yang kekinian.

Untuk makanan, ia menyediakan makanan berat seperti mie, rice bowl ayam katsu, ayam geprek dan lain-lain.

Perempuan yang akrab disapa Emma itu juga berbagai camilan diantaranya donat, kromboloni, pisang krispi, pizza, dessert dan masih banyak lagi.

Lalu, untuk menu minuman, ada smoothies dengan aneka macam rasa, dan berbagai minuman kekinian lainnya.

Usahanya itu diberi nama Gerai NiceTry.

Ia mengungkapkan bahwa usaha Gerai Nice Try ini telah dijalaninya sejak tahun 2018.

Namun, bisnisnya tersebut sempat berhenti lama.

Dia pun baru memulai kembali Gerai Nice Try ini pada tahun 2022.

“Dari 2022 sampai sekarang ini sudah mulai aktif lagi terus,” katanya, Rabu (24/4/2024).

Emma mengungkapkan bahwa camilan donat adalah menu paling banyak diminati pelanggan.

Dalam sehari, 2 kilogram adonan atau 120 buah donat itu ludes diserbu oleh pelanggannya.

Apalagi saat pasar malam Rabu, ia bisa menghabiskan 3-4 kilogram adonan donat. “Itu habis dalam sehari segitu,” ungkap dia.

Ia mengatakan bahwa yang membuat donat Gerai Nice Try ini disukai oleh pelanggan karena memiliki cita rasa butter yang rajam, lembut, gurih, serta manis.

Lalu, donat yang dia buat itu memiliki ketahanan di dalam suhu ruang bisa sampai 2 hari.

Meskipun demikian, rasa donatnya pun tidak mengalami perubahan.

Emma menyebut, berbeda dengan donat yang dijual zaman dahulu jika disimpan dalam waktu yang lama itu teksturnya menjadi keras.

“Terus ndik terlalu menyerap minyak jua. Beda mun donat zaman dulu tu nyerap minyak,” terangnya.

Emma berharap, usaha yang telah dijalankan selama bertahun-tahun ini bisa terus berkembang serta dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat secara luas.

“Enggak cuman di sekitar Sebulu ya kan. Mudahan bisa mencakup jangkauan yang lebih luas,” ujar dia.

Selain itu, ia berencana ingin membuat kelompok Forum Kewirausahaan Pemuda Sebulu yang menghimpun para pelaku usaha di wilayah tersebut.

Kelompok tersebut ingin dibentuk bertujuan agar para pelaku usaha di Sebulu bisa berkembang bersama-sama.

“Kalau Tenggarong kan sudah ada tuh. Nah rencana kami itu ndak bikin di sini di Sebulu. Jadi ya ibaratnya itu biar usaha-usaha pemuda Sebulu itu lebih maju,” tutupnya. (adv/mt)

Seorang Pedagang Pasar Tangga Arung Sukses Membuat Songkok Khas Kutai

TENGGARAONG – Seorang pedagang Pasar Tangga Arung Tenggarong Badaruddin berhasil membuat songkok khas Kutai secara mandiri.

Keterampilan itu dia pelajari secara otodidak dengan membongkar beberapa songkok khas Kutai untuk memperhatikan secara detail cara pembuatannya.

Beberapa kali uji coba yang beurujung kegagalah, hingga akhirnya ia pun berhasil membuat songkok atau kopiah tersebut.

“Jadi dicoba terus akhirnya dapat hak meulah sorang,” ujarnya kepada media ini, Sabtu (20/4/2024).

Ia mengungkapkan, awal mula membuat sendiri songkok khas Kutai ini karena kekecewaannya saat memesan kopiah tersebut dengan seseorang.

Pria yang karib disapa Badar itu menceritakan, pesanan tersebut dalam waktu yang lama belum juga selesai, padahal uang muka sebagai tanda jadi pemesanan telah diberikan.

Belum juga menerima pesanan, ia pun langsung mendatangi seseorang tersebut untuk menanyakan progres pesanan songkok yang dipesan.

“Soalnya kan udah saya kasih DP (uang muka). Terus didatangi itu belum jadi-jadi songkoknya. Terus pas ditanyain uangnya DP sya itu mana, ternyata itu sudah dipakai orang. Nah itu yang membuat saya kecewa,” ungkap dia.

Sekarang ia telah berhasil memproduksi kopiah tersebut dengan jumlah yang banyak.

Hasil olahan tangannya itu pun banyak diminati pedagang-pedagang Pasar Tangga Arung.

Mereka kerap memesan kepadanya untuk dijual kembali.

Ia mengatakan, satu orang pedagang dalam sekali pesan bisa mencapai 20 sampai 30 buah songkok.

“Bahkan ada yang sampai 50 biji yang pesan. Karena mau dijual lagi kan, jadi ngalak banyak sida. Mana temurah jua mun ngalak banyak gaktu,” kata Badar.

Songkok khas Kutai yang dia produksi ini menggunakan 3 jenis bahan kain, yaitu beludru contessa, beludru martin, dan bludru import dari Korea.

Dari 3 jenis kain tersebut memiliki kualitas yang berbeda-beda.

Ia menjelaskan, untuk kualitas standar itu menggunakan bahan bludru contessa. Kualitas menengah memakai bludru martin. Sedangkan kualitas paling bagus itu bludru impor dari Korea.

“Kalau bahan bludru martin sama impor Korea itu belinya di Jawa karena harganya murah kalau beli di sana. Mun bludru contessa itu beli di sini aja permeter,” terang dia.

Untuk melakukan penjualan serta promosi ia menggunakan media sosial Instagram, Whatsapp, Facebook dan Shope.

Dengan bantuan media sosial tersebut, dia kerap mendapatkan pelanggan hingga di luar pulau Kalimantan.

Seperti beberapa daerah di Jawa, Sumatera, sampai ke wilayah Sulawesi.

“Jadi mereka yang beli ke saya songkok Kutai ni bilang bahwa suka dengan modelnya bagus. Terus ada orang Jawa yang beli dibawanya sampai Mekkah, sampai orang Arab sana makai,” ungkap Badar.

Selain itu, dia juga menerima pesanan kostum sesuai keinginan pelanggan.

Misalnya, diberi tambahan motif batik, diberi logo, dan variasi-variasi lainnya.

“Bubuhan kayak Kerajaan itu biasanya mereka request kostum ada talinya, terus ada yang pakai lambang dari kerajaannya gitu. Kadang sida yang pesan ni bawa sorang kainnya untuk variasi-varianya itu dan temurah harganya kalau kain dari sida,” tutup dia. (adv/mt)

Saudara Kandung di Tenggarong Bangun Bisnis Konter Hp

TENGGARONG – Muhammad Adha Melta dan Nofrimal Rahmad Melta adalah saudara kandung yang bersama membangun bisnis konter handphone (hp).

Usaha tersebut mereka beri nama Service Hp Melta Smartphone.

Nama Melta tersebut merupakan nama belakang mereka yang diambil dari gabungan nama kedua orang tua

Keduanya sepakat membuat bisnis ini pasca mengikuti pelatihan terkait yang dilaksakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Balai Pelatihan Kerja (BLK) Kota Samarinda.

“Nah setelah itu saya kan berdua sama kakak saya akhirnya terancanglah dipikiran kami untuk membuka usaha servis HP atau konter hp,” ucap Nofrimal kepada media ini, Sabtu (20/4/2024).

Ia menjelaskan, mereka bisa memperbaiki kerusakan semua jenis Handphone (hp) baik itu android ataupun ios.

“Insyaallah semua jenis hp bisa kami perbaiki asal alatnya lengkap,” ujar dia.

Nofrimal menerangkan, untuk menentukan besaran harga servis hp itu menyesuaikan dengan kondisi kerusakan serta harga barang yang akan diganti.

Misalnya, jika kerusakan hp hanya pada baterai, itu biayanya di kisaran Rp 300 ribu.

Namun, kalau terdapat kerusakan di Liquid Crystal Display (LCD), itu ada beberapa tipe dengan harga yang berbeda-beda mulai dari harga Rp 400 ribu.

“Harga-harga itu sudah sekalian dengan upah pemasangan. Jadi kami menentukan sesuai dengan apa yang rusak dan berapa harga barangnya,” terangnya.

Nofrimal mengatakan, secara umum permasalah hp yang telah mereka perbaiki itu ialah kerusakan pada baterai.

“Karena banyak yang kembung dan cepat habis. Kalau untuk LCD itu jarang karena enggak mungkin juga hp urang-urang itu setiap hari jatuh gitu kena LCD nya. Kemarin itu sempat ada yang kami tangani itu yang kena itu IC nya atau mesin,” beber dia.

Selain servis, sambungnya, mereka juga melayani top up e-wallet seperti Dana, Gopay, Shopee Pay, Ovo, pengisian pulsa, serta voucher listrik.

Dia mengungkapkan, mereka juga berencana akan melakukan pengembangan untuk dapat menjual jasa servis alat elekronik lain, seperti laptop dan lainnya.

Kemudian, rencana pengembangan lain yaitu menjual berbagai macam aksesoris hp.

“Kami sudah punya rencana itu (pengembangan). Kami juga sudah tempat di pasar relokasi yang baru yang di Lapangan Pemuda itu. Insyaallah mungkin kami akan mengisi beberapa aksesoris hp dn lain-lainnya,” kata Nofrimal.

Ia berharap, usaha mereka ini bisa terus berkembang serta dapat membuka cabang di beberapa lokasi yang strategis.

“Karena harapan kami bisa bermanfaat bagi orang dan bisa menjadikan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau sekarang ya namanya masih merintis tetap harus berusaha,” pungkasnya.

Bagi warga Tenggarong dan sekitarnya yang ingin memperbaiki masalah hp itu bisa langsung menghubungi nomor Whatsapp 089529453562 atau Instagram @meltasmartphone.

Mereka siap melayani antar jemput hp yang rusak hanya dengan menghubungi kontak yang tertera. (adv/mt)

Perempuan Muda Asal Tenggarong Menggiati Usaha Kuliner

TENGGARONG – Seorang perempuan asal Tenggarong Sofi Mutiara Dewi menggiati usaha di bidang kuliner.

Produk kuliner yang dia jual ialah kebab.

Ia menamakan usaha tersebut dengan nama Kebab panglima.

Sofi membuka lapak Kebab Panglima di kawasan Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong.

Pasalnya, di sana merupakan tempat yang strategis untuk berjualan karena setiap hari selalu ramai pengunjung.

Di usianya yang masih 19 tahun, perempuan yang masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di Samarinda itu memanfaatkan waktu luang untuk berwirausaha.

Bisnisnya tersebut juga didukung oleh sang ibu yang juga seorang wirausaha.

“Memilih berwirausaha juga salah satunya mencoba untuk mandiri,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa usaha kebab ini baru dijalankan kurang lebih satu bulan.

Walaupun baru, bisnis yang dijalankannya tersebut berpotensi besar untuk menghasilkan pundi-pundi ekonomi yang besar.

Dalam sehari, dia bisa menjual 40-50 porsi kebab.

Untuk harga kebab, varian original hingga beef dibandrol mulai dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Sedangkan kebab banana itu dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

“Paling best seller itu varian original dan beef,” beber Sofi.

Dalam melakukan kegiatan berwirausaha, dia memanfaatkan kawasan budaya Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong yang dibangun pemerintah.

Ia menyebut, lokasi tersebut sangat strategis untuk berjualan karena setiap hari selalu ramai pengunjung, baik itu dari kalangan anak muda hingga rombongan keluarga yang menikmati hari liburan.

Sofi mengatakan, dengan adanya fasilitas terbaru di Kota Raja itu sangat menguntungkan para pelaku usaha yang membuka lapak di sana.

Dia berharap melalui pemanfaatan kawasan budaya ini bisa terus meningkatkan penjualan serta dapat untuk terus mengembangkan usaha.

“Harapannya bisa konsisten dalam menjalankannya. Meski tergolong baru, jadi apa salahnya mencoba berwirausaha,” tutupnya. (adv/lt/mt)

Seorang Pelaku Usaha Asal Desa Suka Maju Menggeluti Usaha Camilan

TENGGARONG – Seorang pelaku usaha asal Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang Melisa menggeluti bisnis di bidang kuliner yang menjual camilan kacang sembunyi dan kacang bawang.

Usaha itu ia beri nama Camilan Santai Mbak Mel.

Dia telah menjalankan bisnis tersebut sejak tahun 2023.

Melisa mengatakan, produk Camilan Santai Mbak Mel ini mendapatkan respon positif dari warga setempat.

Pasalnya, warga setempat sangat menyukai cita rasa khas yang dihasilkan baik itu kacang sembunyi maupun kacang bawang.

Di awal menjalankan bisnis camilan ini, dia mengungkapkan melakukan promosi dengan cara dari mulut ke mulut.

Seiring berjalan waktu, ia pun mencoba melakukan promosi ke grup-grup Whatsapp dan halaman Facebook.

“Awalnya membuat usaha karena ingin menggerakan UMKM Desa Suka Maju. Sampai saat ini alhamdulillah orderan selalu berjalan lancar,” ucapnya pada (17/4/2024).

Melisa mengungkapkan, telah mengantongi legalitas usaha seperti sertifkat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan label halal agar bisa mengembangkan bisnis Camilan Santai Mbak Mel.

Untuk sertifikat PIRT dia dapatkan secara gratis yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar.

Ia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan pembuatan sertifikat PIRT.

Pasalnya, apabila mengurus secara mandiri itu memerlukan biaya yang cukup besar.

“Sertifikat PIRT awal tahun 2023 kemarin kebetulan difasilitasi dari Diskop-UKM kepada kecamatan ke pihak Desa Suka Maju,” ungkap dia.

Lalu, untuk sertifikat halal juga ia dapatkan secara gratis melalui pendampingan dari relawan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Dia menyebut, dengan kelengkapan legalitas usaha itu sangat membantu jika ada pengecekan dari pihak terkait yang berkaitan dengan kelayakan produk.

Selain itu, para pelaku usaha juga akan sangat mudah jika mengajukan bantuan.

Sebagaimana bantuan yang pernah ia dapatkan dari Diskop-UKM Kukar berupa peralatan masak seperti oven, loyang, spinner, serta beberapa alat yang lain.

“Tentunya dengan ada bantuan tersebut sangat terbantu untuk pelaku usaha khususnya UMKM,” sebut Melisa.

Melisa menjelaskan bahwa sertifikat PIRT dan label halal ini sangat wajib dimiliki para pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang kuliner.

Kata dia, dengan itu menandakan bahwa produk yang dihasilkan tentu memiliki kualitas yang bagus dari segi pengan sampai dengan kemasan.

Ia berharap usaha Camilan Santai Mbak Mel ini bisa terus berkembang serta dapat membuat produk baru lagi yang banyak diminati masyarakat.

“Semoga kedepannya bisa terus maju dan lebih dikenal dikalangan masyarakat tidak hanya di Desa Suka Maju,” pungkasnya. (adv/lt/mt)

Perjalanan Seorang Pelaku UMKM Asal Tenggarong Membangun Usaha

TENGGARONG – Perjalanan seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Tenggarong Emma dalam membangun usaha yang menjual beraneka ragam camilan.

Ia mengatakan usaha tersebut yang telah dijalankan sejak tahun 2022.

Agar menjadi pembeda dari penjual camilan lain, dia memberi nama brand usaha sendiri yaitu Qifasha Snack.

Di awal menjalankan usaha, ia langsung mendaftarkan Qifasha Snack ke Diskop-UKM Kukar agar terdata sebagai UMKM yang resmi.

Emma mengungkapkan, salah satu produk unggulan Qifasha Snack ialah kue klapertart.

Kue tersebut, kata dia, sangat digemari masyarakat karena cita rasa yang dihasilkan itu memiliki tekstur yang lembut, creamy, serta manis.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 50 kue klapertart.

Kuenya tersebut dijual dengan menitipkan ke pedagang lain, serta melalui media sosial Whatsapp.

Selama ini, Emma selalu rutin setiap hari membuat produk unggulan Qifasha Snack tersebut.

“Alhamdulillah rutin. Walaupun hujan, semaksimal mungkin tidak mengecewakan kawan-kawan yang menunggu klapertart kami,” ucapnya, Senin (2/4/2024).

Sebagai seorang wirausaha, ia mengaku selalu memanfaatkan setiap peluang untuk dapat meningkatkan penjualan.

Salah satunya dengan menjajakan produk di tempat-tempat keramaian.

Di awal tahun mendirikan, dia langsung mengambil kesempatan dengan membuka lapak di kawasan Creative Park Tenggarong saat Car Free Day (CFD).

Selama berjualan saat CFD, antusias warga cukup lumayan karena Emma menjual camilan yang tidak ada dijual oleh pedagang lain.

Selain itu, ia juga kerap mengikuti beberapa kegiatan lain yang mengumpulkan orang banyak.

Seperti mengikuti Pasar Ramadan, acara konser, dan kegiatan-kegiatan keramaian lainnya.

Di momentum kegiatan-kegiatan seperti itu, dia mengungkapkan bisa meraih keuntungan 2 kali lipat dari hari-hari biasa berjualan.

Walaupun masih sebagai wirusaha pemula, dia selalu aktif mencari informasi kegiatan yang menyediakan stan-stan UMKM, baik secara berbayar maupun gratis melalui pengumuman resmi di media sosial.

“Beberapa kali ikut tenant yang disediakan Pemkab Kukar. Selain sebagai mengenalkan produk, di sisi lain untuk meningkatkan pendapatan,” beber Emma.

Ia menerangkan, tahun ini tengah fokus melakukan pemasaran melalui penitipan produk ke pedagang lain, serta pemesanan secara online di media sosial Instagram dan Whatsapp.

Meskipun banyak saingan di usaha kuliner ini, Emma tetap yakin bahwa usaha yang dilakukan pasti membuahkan hasil yang baik.

Asalkan, kata dia, terus konsisten serta selalu melakukan evaluasi.

Ia berharap dengan kerja keras yang telah dilakukan selama ini bisa menjadikan Qifasha Snack terus berkembang dan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.

“Selalu berdoa semoga melalui usaha yang dilakukan, masyarakat lebih mengenal Qifasha Snack yang selalu menghadirkan snack enak dengan harga yang terjangkau,” tutup dia. (adv/lt/mt)

Berhasil Membuat Inovasi Nugget dari Pisang, Nofrimal : Kami Modal Nekat Saja

TENGGARONG – Nofrimal Rahmad Melta mengaku bahwa keberhasilan bersama sang teman bernama Fadlullah membuat inovasi nugget yang umumnya isian daging menjadi pisang itu hanya bermodalkan nekat saja.

Pasalnya, untuk menjual sesuatu yang baru ada tersebut harus dengan upaya pemasaran yang lebih extra supaya bisa dikenal oleh banyak orang, dibandingkan jika hanya menjual sesuatu yang telah banyak dijajakan orang.

Hal tersebut tentu membutuhkan pengorbanan serta waktu yang panjang.

“Nah jadi disitu tantangan kami bagaimana supaya inovasi kami ini bisa menembus pasar kuliner di Tenggarong ini aja dulu,” ucap dia, Rabu (27/3/2024).

Walaupun tergolong baru, ia mengatakan bahwa antusias pelanggan yang membeli produk mereka sudah lumayan cukup.

Dalam sehari, mereka bisa menjual 5 mika pisang nugget.

Menurut pengakuan dari pelanggan, Nofrimal mengungkapkan bahwa mereka suka dengan pisang nugget tersebut karena miliki cita rasa yang gurih.

“Alhamdulillah testimoni mereka mengatakan ‘kak gurih banget rasanya mirip kayak yang isian daging’. Gitu kata mereka,” katanya.

Dia menyebut bahwa mereka berencana bisnis ini tidak hanya untuk mengisi menu takjil atau camilan di bulan Ramadan saja.

Akan tetapi, jika peluang usaha pisang nugget ini menjanjikan maka mereka akan terus melanjutkannya.

” Jadi kami pikirkan matang-matang dulu. Karena namanya orang berbisnis itu kan melihat peluang dulu. Kalau memang menjanjikan, kenapa tidak diambil kesempatan itu,” tutur Nofrimal.

Ia berharap inovasi baru mereka ini bisa bersaing di pasar kuliner yang terus berkembang di Tenggarong ini.

“Kami mau masyarakat tahu bahwa sekarang nugget ini sudah ada yang isinya pisang yang tidak kalah rasanya dengan isian daging. Apalagi yang doyan-doyan nyemil itu wajib banget coba ini. Dijamin nagih,” pungkas dia. (adv/mt)

2 Pemuda Tenggarong lakukan Inovasi Kuliner

TENGGARONG – Pemuda asal Tenggarong Nofrimal Rahmad Melta dan Fadlullah melakukan inovasi usaha di bidang kuliner.

Inovasi yang mereka hasilkan yaitu menciptakan nugget dengan isian pisang.

“Umumnya nugget itu kan isiannya dari daging. Nah, kami buatnya isian pisang,” beber Nofrimal, Rabu (27/3/2024).

Ia mengungkapkan untuk merealisasikan inovasi tersebut, mereka membutuhkan waktu 7 hari dengan melakukan berbagai percobaan.

Pada akhirnya di hari ke-7, mereka pun berhasil membuat pisang nugget dengan kualitas rasa yang tidak kalah dengan isian daging.

“Awalnya kami itu memikirkan apa yang bisa dijadikan usaha. Apalagi ini kan momentum puasa orang ramai cari takjil. Akhirnya kepikiran lah buat pisang nugget ini,” ungkap dia.

Nofrimal mengatakan, saat ini proses produksi pisang nugget tersebut dikerjakan di rumah Fadulullah.

Pasalnya, mereka belum memiliki outlet sendiri untuk melakukan proses produksi hingga penjualan.

“Untuk sekali produksi itu mungkin ada bisa memakan waktu sampai 2 jam. Karena mengolah bahannya dulu dari tepung, baru kasih telur, kasih pisang dan seterusnya,” bebernya.

Ia menerangkan, bahan-bahan yang mereka gunakan untuk membuat pisang nugget yakni tepung terigu, gula, telur dan lain-lain.

Lalu, untuk menambah cita rasa, mereka menambahkan topping dengan beraneka rasa, diantaranya coklat, tiramisu, matcha, strawberry, vanila, keju dan campuran.

“Jadi pelanggan itu bisa pesan toppingnya itu dicampur. Contohnya coklat campur strawberry ataupun campuran lainnya,” jelas dia.

Nofrimal menjelaskan, untuk satu mika isi 8 pisang nugget mereka jual mulai dari harga dari Rp 13 ribu.

Dikarenakan masih jualan secara online, untuk semua pesanan pisang nugget itu mereka yang langsung melakukan antaran ke tempat pelanggan dengan ongkos kirim (ongkir) Rp 2 ribu untuk wilayah Tenggarong

“Jadi totalnya Rp 15 ribu kalau pesan satu mika. Kalau pesan 2 mika, ongkirnya tambah Rp 2 ribu lagi, jadi Rp 30 ribu,” pungkasnya.

Bagi warga Tenggarong yang ingin membeli pisang nugget mereka, bisa langsung memesan melalui nomor Whatsapp 082255289058/085347773181 atau melalui akun Insatgram @nofrimal_melta. (adv/mt)