Dapur Pelangi Pasarkan Produk Camilan di Media Sosial

TENGGARONG – Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari mengaku 90 persen melakukan pemasaran produk mereka melalui media sosial Instagram dan WhAtsapp.

Keduanya menargetkan penjualan produk kepada anak-anak muda yang sering bermain media sosial. Meski begitu, camilan yang mereka buat bisa dinikmati oleh semua kalangan.

“Target market kami ini ya anak-anak muda yang mayoritas punya Instagram, yang kalau gabut scroll Instagram atau lihat Instagram temannya,” ungkap mereka saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Setiap hari mereka membuat pengumuman open order di WhatsApp dan Instagram dari pukul 09.00 Wita hingga 17.00 Wita.

Promosi di media sosial menghasilkan 50-80 persen closing menjadi pesanan. Sedangkan sisanya mendatangi toko Dapur Pelangi.

“Misalnya dikasih tahu anaknya, dikasih tahu teman kantornya, coba di sini segala macam. Banyak juga yang datang langsung ke sini,” ucap Tony.

Dia akan terus memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk-produk Dapur Pelangi. “Kita maksimalkan saja teknologi yang ada,” ujarnya.

Walaupun terdapat iklan berbayar yang memiliki jangkauan lebih luas, interaksi lebih besar, serta ekspos lebih besar, ia tetap memilih melakukan promosi secara gratis.

Pasalnya, promosi penjualan produk menggunakan media sosial masih bisa diakses secara gratis.

Mereka belum mau menggunakan promosi berbayar karena keduanya khawatir banyak order yang masuk di Dapur Pelangi tak terlayani dengan baik.

“Kita udah ngiklan barbar nih, ternyata pas kembali ke sini, kita enggak mampu memanajemen,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Dapur Pelangi Buka Lapangan Kerja, Bangun Kesejahteraan Karyawan

TENGGARONG – Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari mengaku bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru setelah bekerja keras membangun usaha tersebut.

Keduanya bersyukur karena Dapur Pelangi bisa menebarkan manfaat untuk warga Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Intinya kan maunya di situ. Buka usaha itu bukan cuman kami aja yang bermanfaat. Orang lain juga dapat manfaatnya,” beber Tony saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Saat ini, pasangan suami istri tersebut mempekerjakan karyawan sebanyak 9 orang. Semua karyawan tersebut berjenis kelamin perempuan dan belum menikah.

Selama para karyawan bekerja di Dapur Pelangi, mereka bisa membangun kemandirian secara finansial.

Karyawan Dapur Pelangi umumnya masih berusia 18 tahun. Karyawan paling tua berusia 21 tahun.

“(Sebanyak) 9 anggota ini, 7 motornya baru di sini. bosnya masih pakai Scopy tua. Ada yang 1 tahun sudah ambil kreditan motor. Kan bersyukur,” ujar Tony.

“Jadi, memang usia mereka segitu sudah bisa beli motor sendiri, sudah hebat. Di mana kami masih kuliah dibiayai ortu, mereka sudah bisa beli barang sendiri, itu hebat,” imbuhnya.

Tony membagi tugas karyawan-karyawan Dapur Pelangi menjadi tiga tim: 4 orang tim produksi, 1 orang admin, dan 4 waiters yang mengelola order masuk.

Renty mengungkapkan bahwa Dapur Pelangi tak menjual produk jadi. Camilan-camilan yang dijual UMKM tersebut dibuat secara mandiri.

“Kami tuh enggak ada yang jual produk jadi. Jadi, kami bikin dari awal semua,” terang Renty.

Kata dia, produk terbaru Dapur Pelangi berupa dimsum pun diproduksi sendiri, bukan difrozen.

“Dari giling-giling sendiri, adonan sendiri, bukan dimsum yang misalnya frozen dibeli, itu enggak. Itu dari produk sendiri. Semuanya produksi sendiri,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Dapur Pelangi Tawarkan Ragam Camilan yang Dijual dengan Harga Murah Meriah

TENGGARONG – Dapur Pelangi menjual aneka camilan seperti donat, pizza, dan dimsum dengan rasa yang tidak akan mengecewakan para pecinta camilan.

Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari Ayu mengungkapkan bahwa siapa pun yang ingin menikmati camilan tersebut bisa memesannya di rumah produksi Dapur Pelangi.

Alamatnya di Jalan Arwana, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. Konsumen juga bisa mengordernya secara online melalui Instagram @dapur_pelangiii atau WhatsApp dengan nomor 081258017882.

Camilan Dapur Pelangi memiliki aneka harga yang murah meriah dengan kualitas baik: Donat topping mix rasa isi 6 dijual dengan harga Rp 20 ribu dan isi 9 harga Rp 30 ribu.

Pilih rasa isi 6 dengan harga Rp 24 ribu dan isi 9 dijual dengan harga Rp 35 ribu. Pilih rasa dan ganti topping isi 6 harga Rp 26 ribu dan isi 9 harga Rp 8 ribu.

Kemudian, donat topping chocolova berupa mix rasa dengan isi 6 harga Rp 30 ribu dan isi 9 harga Rp 44 ribu. Lalu, pilih rasa isi 6 harga Rp 34 ribu dan isi 9 harga Rp 49 ribu.

Donat topping jadul isi 6 harga Rp 24 ribu dan isi 9 harga Rp 36 ribu. Donat bomboloni isian lebih sedikit dan mix rasa dari isi 6 sampai 10 donat dijual dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 33 ribu. Pilih rasa dari harga Rp 24 ribu sampai Rp 38 ribu.

Isian lumer dengan mix rasa isi 6 sampai 10 donat, dari harga Rp 23 ribu hingga Rp 37 ribu. Pilih rasa dari harga Rp 27 ribu sampai Rp 42 ribu.

Donat pizza dari mix 4 rasa sampai 1 rasa, dijual mulai dari harga Rp 37 ribu hingga Rp 45 ribu.

Pakai topping chocomaltine mix 4 rasa sampai dengan 1 rasa, dijual dengan harga mulai Rp 40 ibu sampai Rp 48 ribu.

Harga masyarakat yang ingin mengetahui harga menu camilan Dapur Pelangi berupa pizza, spaghetti, dimsum, curos, brownies, cake, roti sisir, dan aneka camilan lainnya bisa langsung menghubungi kontak yang tertera di atas. (adv/mt/fb)

Pemilik Dapur Pelangi Konsen Pasarkan Produk di Kaltim

TENGGARONG – Pemilik Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari Ayu memasarkan produk mereka di Tenggarong dan daerah-daerah di sekitarnya.

Tony mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka mendapatkan konsumen yang melakukan jasa titip (jastip) melalui teman ataupun keluarga.

“Kayak ada keluarganya yang bawakan dari sini, ikut jastip, yang bisa bawa aman sampai keluar kota,” sebutnya saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Ia belum menjual produk Dapur Pelangi ke luar daerah karena keduanya menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.

Apabila mereka mengirim donat ke luar daerah, saat sampai di tempat tujuan, produk tersebut berantakan dan tampilannya tak sama lagi dengan saat dikirim di lokasi pengiriman.

Namun, lanjut dia, bila ada konsumen yang mau menggunakan jastip melalui teman ataupun keluarga, maka ia akan menerimanya dengan senang hati.

“Biasanya yang jastip tuh jauh-jauh sampai Kota Bangun, Muara Kaman, Kutai Barat tuh. Awal-awalnya dulu masih banyak. Kalau Kutai Barat tuh biasanya konsumen lama, singgah sini bawakan yang di sana gitu. Sekalian nitip itu,” terangnya.

Dapur Pelangi menjual aneka macam camilan seperti donat topping, donat isi, donat bomboloni, roti manis, roti sisir dan lain-lain.

Mereka juga menjual camilan pizza dengan sembilan varian, di antaranya brownies, cake, curos, spageti, dan dimsum.

“Pokoknya yang camilan-camilan. Basisnya kita macam-macam camilan kita sediakan di sini,” ujarnya. (adv/mt/fb)

Dapur Pelangi: Usaha yang Dibangun di Kubar dan Dibesarkan di Kukar

TENGGARONG – Owner Dapur Pelangi Tony Anggara dan Renty Sari Ayu memulai usaha di Barang Tongkok Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2016.

Pada tahun 2019, pasangan suami dan istri ini membutuhkan untuk berpindah ke Tenggarong Kabupaten Kukar.

Alasannya, anak pertama mereka sudah memasuki usia sekolah. Mereka juga tengah mempersiapkan persalinan anak keduanya.

Dari tahun 2019 hingga 2021, usaha Dapur Pelangi hanya dikelolanya berdua.

Dua tahun terakhir, mereka pun mengelola usaha Dapur Pelangi dengan serius.

“Tahun 2021 ke sini pas Covid. Itu kerjaannya agak capek, karena kerjaannya berat, kita nyari karyawan,” terang suami istri tersebut saat ditemui di tempat usaha Dapur Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Pada tahun 2021, mereka memutuskan untuk merekrut karyawan. Keduanya pun berusaha membenahi administrasi usaha dan gencar melakukan promosi.

“Betul-betul seriuslah gitu. Sampai sekarang 2 tahun (usaha kami berjalan),” ucap Tony.

Dapur Pelangi menjual aneka macam camilan seperti donat topping, donat isi, donat bomboloni, roti manis, roti sisir dan lain-lain.

Mereka juga menjual camilan pizza dengan sembilan varian, di antaranya brownies, cake, curos, spageti, dan dimsum.

“Pokoknya yang camilan-camilan. Basisnya kita macam-macam camilan kita sediakan di sini,” ujarnya. (adv/mt/fb)

Pelaku UMKM Tenggarong Minta Pemerintah Promosikan Produk Lokal

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Tenggarong Srinie berharap Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar membantu memasarkan dam mempromosikan produk-produk lokal.

Hal ini merujuk Peraturan Bupati Kukar Nomor 74 Tahun 2021 tentang Bena, Beli, dan Belanja Produk Lokal.

Regulasi ini mengharuskan pemerintah daerah, perusahaan, dan perbankan yang beroperasi di Kukar untuk membeli dan menggunakan produk lokal dalam kegiatan sehari-hari.

“Harapan saya kalau bisa dibantu ya pemasarannya yang luas lagi. Terus semakin maju. Karena saya juga sekarang kan udah niat banget ya pengen usaha,” ucap dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

Srinie mengaku usaha camilan yang ditekuninya adalah satu-satunya sumber mata pencaharian yang digunakannya untuk membiayai kehidupan keluarganya.

“Kalau dulu kan masih ada yang diandalkan. Walaupun saya agak lambat (bangun usaha karena) suami masih kerja. Terus sekarang suami sudah meninggal. Jadi, sekarang harus lebih semangat lagi,” ungkapnya.

Anak-anaknya tengah melanjutkan pendidikan, sehingga ia harus berusaha keras untuk membiayainya.

Hal ini pula yang menjadi salah satu alasannya untuk meminta bantuan pemerintah daerah memasarkan produk camilannya.

“Saya pengen dibantu supaya lebih maju pemasarannya,” ujar dia.

Melalui bantuan pemasaran dari pemerintah, Srinie berharap produk camilannya bisa memiliki pangsa pasar yang lebih luas.

Permintaan ini merupakan kali pertama ia utarakan di publik. Sebab, saat ini ia benar-benar membangun usahanya secara mandiri.

Dia mengaku tak pernah mendapatkan bantuan alat, modal, dan promosi produk dari pemerintah. Ia juga tak pernah mengajukan pinjaman modal dari bank.

“Paling tidak kalau untuk pemasaran saya pengen, pengen banget, dibantu lebih luas gitu. Itu harapan saya,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Special Snack Diproduksi sejak Tahun 1992 tanpa Pengawet dan Pewarna

TENGGARONG – Owner Special Snack Srinie mengungkapkan bahwa camilan keripik pisang yang dibuatnya paling banyak diminati konsumen.

Salah satu alasannya, keripik pisang tersebut menggunakan bahan dasar pisang dan gula asli tanpa pengawet dan pewarna.

Karena itu pula keripik tersebut banyak disukai oleh konsumen. “Keripik pisang jadul ini kesukaannya Bapak Sekda (Sunggono). Sering dia pesen ke saya. Dulu zamannya Bu Rita (mantan Bupati Kukar) juga sering pesen ke saya,” ungkap dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

Camilan lain yang diproduksinya pun bebas dari pengawet dan pewarna. Sehingga keaslian rasanya masih terjaga dengan baik.

Srinie mengaku tak pernah mengubah resep pembuatan camilannya sejak diproduksi pada tahun 1993.

Bahan baku dasar keripik pisang tersebut berasal dari Sulawesi. Dia membelinya dari agen di pulau tersebut.

Ia acap menghadapi kendala untuk mendapatkan pisang yang dijadikan bahan baku camilan tersebut. Pasalnya, pisang tak selalu tersedia dari Sulawesi.

“Kalau kita pas memerlukan, mereka kadang enggak ada. Jadi, kita pesen dulu. Yang agak kesulitan bahan bakunya ya pisang,” ungkapnya.

Selain itu, camilan yang dibuatnya masih menggunakan kemasan lama. Ia menilai kemasan tersebut kurang menarik bagi pembeli.

Dia tak bisa serta-merta mengganti kemasan. Pasalnya, penggantian kemasan memerlukan biaya yang cukup besar.

“Saya enggak ada modalnya. Terus memang mulai dulunya belum diganti,” tuturnya.

Meskipun menggunakan kemasan lama, produk camilannya memiliki rasa yang dapat bersaing dengan makanan-makanan ringan lain.

Camilan yang dijual Srinie sudah dijual di toko modern seperti Eramart. Ke depan ia berencana memasukkan produknya di Indomaret dan Alfamidi.

“Karena izin udah lengkap ya. Saya udah komplitlah. Karena sekarang juga udah ada PIRT. Jadi, Depkes udah enggak dipakai lagi,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Special Snack yang Diproduksi Pelaku UMKM Kukar Rambah Pasar di Pulau Jawa

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Srinie mengaku telah menekuni usaha pembuatan camilan (snack) sejak tahun 1993.

Camilan yang dijualnya diproduksi oleh PT Spesial Snack Matahari, yang merupakan perusahaannya sendiri.

Usaha tersebut diberinya nama Special Snack. Ia menjual 5 jenis camilan, yaitu kacang kriwil, cistick, keripik pisang, kacang bawang, dan akar sampai.

Semula ia hanya berusaha mengisi waktu luang. Namun, dari hari ke hari peminat snack yang dijualnya semakin diminati oleh banyak orang.

“Tapi ya awalnya sih bukan serius, karena saya kan suami kerja bengkel. Jadi, saya cuman iseng-iseng aja,” terang dia saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (18/11/2023).

“Lama-kelamaan semakin banyak yang pesen. Jadi ya alhamdulillah sampai sekarang saya tekuni,” ujarnya.

Saat ini, camilan yang dijualnya telah dipasarkan ke seluruh kecamatan di Kukar. Ia juga acap memasarkannya ke Kabupaten Kutai Barat.

Camilan yang diproduksi Srinie juga telah merambah pasar di Pulau Jawa, salah satunya di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.

“Kadang ya kalau lebaran sampai kardus gede gitu kalau ke Surabaya, karena dia suka. Penggemar gede saya di situ,” jelasnya.

Setiap kali produksi, ia memproduksi camilan cistick sebanyak 50 kilogram. Dalam sebulan, ia bisa melakukan produksi empat kali.

“Sekali produksi kemaren 65 sisir kripik pisang. Jadi, satu gentong penuh itu lagi di-packing,” ucapnya.

Bagi masyarakat yang ingin memesan camilan ringan dengan rasa yang enak dan murah, bisa membelinya di Special Snack yang beralamat di Jalan Awang Long Senopati, RT 01, Nomor 11, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Tenggarong. Pemesanan juga bisa dilakukan lewat nomor WhatsApp 081350281192. (adv/mt/fb)

Koperasi Melayu Sejahtera Dapat Status Sehat dari Diskop-UKM Kukar

TENGGARONG – Koperasi Melayu Sejahtera merupakan satu dari 10 koperasi sehat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada tahun 2023.

Tahun ini bukan kali pertama koperasi tersebut mendapatkan status tersebut. Koperasi Melayu Sejahtera pernah mendapatkan status itu pada tahun 2020. Kala itu, koperasi tersebut menempati peringkat pertama koperasi sehat di Kukar.

Sekretaris Koperasi Melayu Sejahtera, Surianty menjelaskan, status koperasi sehat tersebut mereka dapatkan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kukar.

Salah satu alasannya karena Koperasi Melayu Sejahtera memiliki kinerja keuangan yang bagus.

“Yang pasti keuangannya dulu yang mereka lihat,” terang dia saat ditemui di kantornya pada Jumat (17/11/2023).

Selain itu, ungkap dia, Diskop-UKM Kukar menetapkan koperasi sehat dari segi pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahun.

Pada saat pandemi Covid-19, Surianty mengungkapkan, pihaknya tetap melaksanakan RAT, baik secara langsung maupun daring.

RAT merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahun. RAT tergolong penting karena bisa menjadi wadah bagi pengelola koperasi untuk melaporkan kinerja koperasi selama setahun.

“Selain memang wajib, tapi kami harus juga mengasih tahu anggota-anggota. Mereka kan ada gala pembagian hasil keuangan. Itu kan harus tahu juga,” ujarnya.

Dia berharap semua anggota Koperasi Melayu Sejahtera proaktif dalam menjalankan dan mengembangkan koperasi tersebut.

Salah satu caranya, sebut dia, apabila anggota mengajukan peminjaman dana kepada koperasi, maka ia berkewajiban untuk menghindari tunggakan yang terlalu besar.

Tunggakan yang terlalu besar dari anggota, lanjut Surianty, akan membawa dampak buruk bagi kinerja koperasi di masa depan.

Ia menegaskan bahwa setiap anggota harus menanamkan prinsip bahwa koperasi merupakan wadah berhimpun anggota keluarga. “Kita ini kan asasnya benar-benar asas kekeluargaan,” tuturnya. (adv/mt/fb)

Syarat-Syarat Pengajuan Pinjaman Dana di Koperasi Melayu Sejahtera

TENGGARONG – Koperasi Melayu Sejahtera mensyaratkan bagi para peminjam dana di koperasi tersebut berstatus sebagai anggota.

Sekretaris Koperasi Melayu Sejahtera, Surianty menjelaskan, peminjam dana koperasi harus memiliki jaminan.

Secara umum, maksimal dana yang boleh dipinjam anggota berjumlah Rp 15 juta. Tenornya selama 2 tahun.

Kata dia, tak semua anggota koperasi dapat meminjam dana Rp 15 juta. Pasalnya, peminjam harus memenuhi sejumlah kualifikasi yang telah ditetapkan Koperasi Melayu Sejahtera.

“Jadi, ada seleksi lagi. Ini enggak semua orang bisa Rp 15 juta meminjamnya,” jelas dia saat ditemui di kantornya pada Jumat (17/11/2023).

Sejumlah anggota koperasi pernah mengajukan usulan agar maksimal dana yang dipinjam dari Koperasi Melayu Sejahtera senilai Rp 50 juta. “Kami enggak berani. Masih terlalu besar,” tegasnya.

Anggota yang mengajukan pinjaman dana akan terlebih dahulu ditanyakan terkait pinjaman lain selain dari koperasi, seperti bank dan lembaga keuangan lainnya.

Bagi anggota koperasi yang berstatus sebagai pegawai Kelurahan Melayu, ia bisa menggunakan jaminan insentif atau potong meja.

“Kami dari pengurus dan pengelola tuh ada kebijakan. Jadi, kami bisa lihat orangnya dulu seperti apa,” bebernya.

Anggota yang meminjam uang dari koperasi digunakan untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menambah modal usaha dan biaya sekolah anak.

Secara umum, sebut dia, anggota-anggota yang meminjam dana dari koperasi digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Kata Surianty, para anggota koperasi yang meminjam dana dengan sistem LPD umumnya mereka yang belum memiliki usaha.

“LPD itu tetap dipertanggungjawabkan. Dan LPD itu yang belum punya usaha. Kalau yang lain kan pegawai di sini,” tuturnya. (adv/mt/fb)