TENGGARONG – Pelaku UMKM asal Kukar Meriana mengikuti lomba Enterprenuer Development yang diadakan Kemenkop-UKM RI di bidang kriya.
Dalam lomba tersebut, semula ia hanya ingin mengukur kemampuannya dalam menciptakan kerajinan tangan.
Dia juga ingin bertemu dengan para pelaku usaha se-Indonesia serta belajar dengan mereka terkait produk-produk yang sedang digemari masyarakat Indonesia.
Menurutnya, banyak inspirasi yang didapatkannya saat melihat produk orang lain. Hal itu dapat diaplikasikannya pada produk Bymer Collection yang tengah dikembangkannya.
“Terus melihat lagi cara penjualan orang. Itu aja. Saya lebihnya ke situ aja. Menambah pengalaman saja,” ungkap Meri, Kamis (2/11/2023).
Ia ingin melihat dan mengukur produknya bisa bersaing dengan produk di level yang lebih tinggi.
Meri tidak mau produk yang dibuatnya hanya jago kandang. Hal itulah yang ingin dibuktikannya.
“Dapat prestasi atau tidak, aku sih enggak masalah ya. Syukur-syukur masuk. Istilahnya saya bilang tadi, itu di luar dari ekspektasi saya,” terangnya.
Meriana mengaku sempat pesimis saat sampai di Bandung. Ia melihat banyak produk yang sangat bagus, yang jauh lebih berkualitas dibandingkan produk yang dibuatnya.
Dari segi produksi, produk mereka sangat bagus dibandingkan ia yang hanya banyak belajar secara otodidak serta memproduksi produknya secara manual.
Di ukur dari perbandingan harga produk, mereka menjual produk-produk mereka lebih murah dibandingkan produknya.
“Kita enggak sebagus yang di sana. Tahu aja kan? Kita di sini aja, kita beli di sana, baru kita bikin. Jadi, otomatis untuk harga jauh lebih mahal kita,” ucapnya.
Kemudian, ia sempat pesimis karena produk mereka jauh lebih berkualitas. Harganya pun lebih murah.
“Jadi, saya mindernya di situ sudah. Dari segi SDM-nya, dari segi harga, dari segi kualitas saya sudah minder,” ungkapnya.
“Tapi, ya enggak disangka kok bisa masuk 10 besar? Penilaian orang dari segi apa, saya enggak tau,” tutupnya. (adv/mt)