UMKM Dinilai sebagai Ujung Tombak Perekonomian Kukar

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop-UKM Kukar, Dianto Raharjo. (Humas Diskop-UKM Kukar/M. As'ari)

TENGGARONGKepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop-UKM Kukar Dianto Raharjo menegaskan bahwa para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah ujung tombak perekonomian daerah.

“UMKM ini adalah ujung tombak perekonomian,” ucap dia di Kantor Diskop-UKM Kukar pada Senin (30/10/2023).

Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM tidak pernah berkurang, bahkan sebaliknya setiap hari pelakunya semakin bertambah.

Dia mencontohkan pada saat pandemi Covid-19. Para pelaku UMKM tetap eksis. Mereka tetap bisa mempertahankan usaha di tengah badai pandemi.

Di tengah keterbatasan saat itu, sambung Dianto, usaha mereka terus berjalan.

“Malah perusahaan-perusahaan besar itu banyak yang kolep,” sebutnya.

Karena itu, dia menyimpulkan bahwa para pelaku UMKM merupakan ujung tombak perekonomian daerah.

“Malah perusahaan-perusahaan besar itu banyak yang colabs,” sebutnya.

Saat ini, ungkap dia, jumlah UMKM binaan Diskop-UKM Kukar mencapai lebih dari 60 ribu. Puluhan ribu UMKM itu tersebar di seluruh wilayah Kukar.

Tahun ini, Diskop-UKM Kukar akan memperbarui data UMKM, sehingga jumlah UMKM di Kukar akan diketahui berdasarkan data yang valid.

“Kita membuat surat ke kecamatan-kecamatan. Nanti pihak kecamatan bisa meneruskan ke pihak kelurahan atau desanya untuk bisa meng-update data terbaru lagi,” imbuhnya.

Diskop-UKM Kukar, lanjut Dianto, akan meninjau data tersebut untuk mengetahui pertambahan UMKM baru ataupun perubahan jumlah UMKM di Kukar.

Menurut dia, dunia usaha memiliki banyak rintangan. Misalnya, tahun ini usahanya eksis, tahun depan bisa saja tak lagi berjalan. Hal inilah yang mendasari pihaknya melakukan pendataan setiap tahun.

“Kami harus melakukan pendataan ulang lagi terkait UMKM yang ada di Kukar. Kita insyaallah tiap tahun melakukan pendataan,” tutupnya. (adv/mt/fb)