TENGGARONG – Seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Kecamatan Loa Kulu Iksan Adi Saputro membuat produk keripik dari tempe.
Olahan dari bahan dasar tempe tersebut dia beri nama Uhuy Keripik tempe.
Nama Uhuy di produknya itu diambil dari ucapan spontan yang sering diucapkan saat bercanda sesama teman.
Selain itu, ia mengaku dapat masukan dari sang pacar untuk menggunakan nama Uhuy. Karena, dianggapnya sangat menarik serta mudah diingat.
“Terus tu rame lagi ibaratkan ngomong secara langsung misalkan uhuy leh diganti uhuy ada keripik tempe ni rasanya gurih dan lezat. Disitu namanya langsung saya cantumkan menjadi Uhuy Keripik Tempe,” katanya pada Kamis (14/3/2024).
Laki-laki yang masih menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian Unikarta ini mengungkapkan bahwa tertarik menjalankan bisnis tersebut karena bergerak di bidang agroindustri pengolahan hasil pertanian.
Pasalnya, bahan baku untuk membuat tempe yang paling utama ialah dari kedelai.
Lalu, bahan dasar untuk membuat keripik tempe itu juga berasal dari produksi tempe milik ibunya.
“Terus ibu saya kerja sama dengan temannya. Jadi saling kolaborasi misalkan di tempat saya habis stoknya, itu ambil stok tempat teman ibu,” terang Iksan.
Selain itu, sambung dia, usaha itu dijalankannya sembari mengisi waktu kosong di perkuliahan.
Kemudian, keuntungan yang didapatnya menjual keripik itu bisa digunakan untuk membayar praktikum, persiapan penelitian serta mengerjakan skripsi.
“Supaya tidak terlalu membebani orang tua dalam pembiayaan tersebut,” ungkap dia.
Iksan menyebut bahwa keripik tempe tersebut diproduksi bersama ibunya.
Dalam sekali produksi, kata dia, bisa memakan waktu yang cukup lama karena melalui berbagai proses.
Pertama, kedelai yang dicampur dengan ragi serta tepung akan dimasukkan ke dalam plastik lontong dan dijemur didalam ruangan untuk proses fermentasi menjadi tempe.
Proses fermentasi itu bisa cepat selesai dalam 1 hari jika cuaca dalam kondisi panas.
Namun, apabila dalam kondisi hujan maka bisa memakan 2-3 hari.
Kedua, setelah proses fermentasi selesai, tempe itu akan dipotong tipis-tipis agar memiliki kualitas rasa yang renyah serta langsung dilakukan penggorengan. Untuk expirednya bisa taha sampai 14 hari,” jelasnya. (adv/mt)