Seorang Pelaku Usaha Asal Desa Suka Maju Menggeluti Usaha Camilan

TENGGARONG – Seorang pelaku usaha asal Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang Melisa menggeluti bisnis di bidang kuliner yang menjual camilan kacang sembunyi dan kacang bawang.

Usaha itu ia beri nama Camilan Santai Mbak Mel.

Dia telah menjalankan bisnis tersebut sejak tahun 2023.

Melisa mengatakan, produk Camilan Santai Mbak Mel ini mendapatkan respon positif dari warga setempat.

Pasalnya, warga setempat sangat menyukai cita rasa khas yang dihasilkan baik itu kacang sembunyi maupun kacang bawang.

Di awal menjalankan bisnis camilan ini, dia mengungkapkan melakukan promosi dengan cara dari mulut ke mulut.

Seiring berjalan waktu, ia pun mencoba melakukan promosi ke grup-grup Whatsapp dan halaman Facebook.

“Awalnya membuat usaha karena ingin menggerakan UMKM Desa Suka Maju. Sampai saat ini alhamdulillah orderan selalu berjalan lancar,” ucapnya pada (17/4/2024).

Melisa mengungkapkan, telah mengantongi legalitas usaha seperti sertifkat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan label halal agar bisa mengembangkan bisnis Camilan Santai Mbak Mel.

Untuk sertifikat PIRT dia dapatkan secara gratis yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar.

Ia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan pembuatan sertifikat PIRT.

Pasalnya, apabila mengurus secara mandiri itu memerlukan biaya yang cukup besar.

“Sertifikat PIRT awal tahun 2023 kemarin kebetulan difasilitasi dari Diskop-UKM kepada kecamatan ke pihak Desa Suka Maju,” ungkap dia.

Lalu, untuk sertifikat halal juga ia dapatkan secara gratis melalui pendampingan dari relawan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Dia menyebut, dengan kelengkapan legalitas usaha itu sangat membantu jika ada pengecekan dari pihak terkait yang berkaitan dengan kelayakan produk.

Selain itu, para pelaku usaha juga akan sangat mudah jika mengajukan bantuan.

Sebagaimana bantuan yang pernah ia dapatkan dari Diskop-UKM Kukar berupa peralatan masak seperti oven, loyang, spinner, serta beberapa alat yang lain.

“Tentunya dengan ada bantuan tersebut sangat terbantu untuk pelaku usaha khususnya UMKM,” sebut Melisa.

Melisa menjelaskan bahwa sertifikat PIRT dan label halal ini sangat wajib dimiliki para pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang kuliner.

Kata dia, dengan itu menandakan bahwa produk yang dihasilkan tentu memiliki kualitas yang bagus dari segi pengan sampai dengan kemasan.

Ia berharap usaha Camilan Santai Mbak Mel ini bisa terus berkembang serta dapat membuat produk baru lagi yang banyak diminati masyarakat.

“Semoga kedepannya bisa terus maju dan lebih dikenal dikalangan masyarakat tidak hanya di Desa Suka Maju,” pungkasnya. (adv/lt/mt)

Perjalanan Seorang Pelaku UMKM Asal Tenggarong Membangun Usaha

TENGGARONG – Perjalanan seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Tenggarong Emma dalam membangun usaha yang menjual beraneka ragam camilan.

Ia mengatakan usaha tersebut yang telah dijalankan sejak tahun 2022.

Agar menjadi pembeda dari penjual camilan lain, dia memberi nama brand usaha sendiri yaitu Qifasha Snack.

Di awal menjalankan usaha, ia langsung mendaftarkan Qifasha Snack ke Diskop-UKM Kukar agar terdata sebagai UMKM yang resmi.

Emma mengungkapkan, salah satu produk unggulan Qifasha Snack ialah kue klapertart.

Kue tersebut, kata dia, sangat digemari masyarakat karena cita rasa yang dihasilkan itu memiliki tekstur yang lembut, creamy, serta manis.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 50 kue klapertart.

Kuenya tersebut dijual dengan menitipkan ke pedagang lain, serta melalui media sosial Whatsapp.

Selama ini, Emma selalu rutin setiap hari membuat produk unggulan Qifasha Snack tersebut.

“Alhamdulillah rutin. Walaupun hujan, semaksimal mungkin tidak mengecewakan kawan-kawan yang menunggu klapertart kami,” ucapnya, Senin (2/4/2024).

Sebagai seorang wirausaha, ia mengaku selalu memanfaatkan setiap peluang untuk dapat meningkatkan penjualan.

Salah satunya dengan menjajakan produk di tempat-tempat keramaian.

Di awal tahun mendirikan, dia langsung mengambil kesempatan dengan membuka lapak di kawasan Creative Park Tenggarong saat Car Free Day (CFD).

Selama berjualan saat CFD, antusias warga cukup lumayan karena Emma menjual camilan yang tidak ada dijual oleh pedagang lain.

Selain itu, ia juga kerap mengikuti beberapa kegiatan lain yang mengumpulkan orang banyak.

Seperti mengikuti Pasar Ramadan, acara konser, dan kegiatan-kegiatan keramaian lainnya.

Di momentum kegiatan-kegiatan seperti itu, dia mengungkapkan bisa meraih keuntungan 2 kali lipat dari hari-hari biasa berjualan.

Walaupun masih sebagai wirusaha pemula, dia selalu aktif mencari informasi kegiatan yang menyediakan stan-stan UMKM, baik secara berbayar maupun gratis melalui pengumuman resmi di media sosial.

“Beberapa kali ikut tenant yang disediakan Pemkab Kukar. Selain sebagai mengenalkan produk, di sisi lain untuk meningkatkan pendapatan,” beber Emma.

Ia menerangkan, tahun ini tengah fokus melakukan pemasaran melalui penitipan produk ke pedagang lain, serta pemesanan secara online di media sosial Instagram dan Whatsapp.

Meskipun banyak saingan di usaha kuliner ini, Emma tetap yakin bahwa usaha yang dilakukan pasti membuahkan hasil yang baik.

Asalkan, kata dia, terus konsisten serta selalu melakukan evaluasi.

Ia berharap dengan kerja keras yang telah dilakukan selama ini bisa menjadikan Qifasha Snack terus berkembang dan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.

“Selalu berdoa semoga melalui usaha yang dilakukan, masyarakat lebih mengenal Qifasha Snack yang selalu menghadirkan snack enak dengan harga yang terjangkau,” tutup dia. (adv/lt/mt)