Saudara Kandung di Tenggarong Bangun Bisnis Konter Hp

TENGGARONG – Muhammad Adha Melta dan Nofrimal Rahmad Melta adalah saudara kandung yang bersama membangun bisnis konter handphone (hp).

Usaha tersebut mereka beri nama Service Hp Melta Smartphone.

Nama Melta tersebut merupakan nama belakang mereka yang diambil dari gabungan nama kedua orang tua

Keduanya sepakat membuat bisnis ini pasca mengikuti pelatihan terkait yang dilaksakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Balai Pelatihan Kerja (BLK) Kota Samarinda.

“Nah setelah itu saya kan berdua sama kakak saya akhirnya terancanglah dipikiran kami untuk membuka usaha servis HP atau konter hp,” ucap Nofrimal kepada media ini, Sabtu (20/4/2024).

Ia menjelaskan, mereka bisa memperbaiki kerusakan semua jenis Handphone (hp) baik itu android ataupun ios.

“Insyaallah semua jenis hp bisa kami perbaiki asal alatnya lengkap,” ujar dia.

Nofrimal menerangkan, untuk menentukan besaran harga servis hp itu menyesuaikan dengan kondisi kerusakan serta harga barang yang akan diganti.

Misalnya, jika kerusakan hp hanya pada baterai, itu biayanya di kisaran Rp 300 ribu.

Namun, kalau terdapat kerusakan di Liquid Crystal Display (LCD), itu ada beberapa tipe dengan harga yang berbeda-beda mulai dari harga Rp 400 ribu.

“Harga-harga itu sudah sekalian dengan upah pemasangan. Jadi kami menentukan sesuai dengan apa yang rusak dan berapa harga barangnya,” terangnya.

Nofrimal mengatakan, secara umum permasalah hp yang telah mereka perbaiki itu ialah kerusakan pada baterai.

“Karena banyak yang kembung dan cepat habis. Kalau untuk LCD itu jarang karena enggak mungkin juga hp urang-urang itu setiap hari jatuh gitu kena LCD nya. Kemarin itu sempat ada yang kami tangani itu yang kena itu IC nya atau mesin,” beber dia.

Selain servis, sambungnya, mereka juga melayani top up e-wallet seperti Dana, Gopay, Shopee Pay, Ovo, pengisian pulsa, serta voucher listrik.

Dia mengungkapkan, mereka juga berencana akan melakukan pengembangan untuk dapat menjual jasa servis alat elekronik lain, seperti laptop dan lainnya.

Kemudian, rencana pengembangan lain yaitu menjual berbagai macam aksesoris hp.

“Kami sudah punya rencana itu (pengembangan). Kami juga sudah tempat di pasar relokasi yang baru yang di Lapangan Pemuda itu. Insyaallah mungkin kami akan mengisi beberapa aksesoris hp dn lain-lainnya,” kata Nofrimal.

Ia berharap, usaha mereka ini bisa terus berkembang serta dapat membuka cabang di beberapa lokasi yang strategis.

“Karena harapan kami bisa bermanfaat bagi orang dan bisa menjadikan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau sekarang ya namanya masih merintis tetap harus berusaha,” pungkasnya.

Bagi warga Tenggarong dan sekitarnya yang ingin memperbaiki masalah hp itu bisa langsung menghubungi nomor Whatsapp 089529453562 atau Instagram @meltasmartphone.

Mereka siap melayani antar jemput hp yang rusak hanya dengan menghubungi kontak yang tertera. (adv/mt)

Perempuan Muda Asal Tenggarong Menggiati Usaha Kuliner

TENGGARONG – Seorang perempuan asal Tenggarong Sofi Mutiara Dewi menggiati usaha di bidang kuliner.

Produk kuliner yang dia jual ialah kebab.

Ia menamakan usaha tersebut dengan nama Kebab panglima.

Sofi membuka lapak Kebab Panglima di kawasan Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong.

Pasalnya, di sana merupakan tempat yang strategis untuk berjualan karena setiap hari selalu ramai pengunjung.

Di usianya yang masih 19 tahun, perempuan yang masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di Samarinda itu memanfaatkan waktu luang untuk berwirausaha.

Bisnisnya tersebut juga didukung oleh sang ibu yang juga seorang wirausaha.

“Memilih berwirausaha juga salah satunya mencoba untuk mandiri,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa usaha kebab ini baru dijalankan kurang lebih satu bulan.

Walaupun baru, bisnis yang dijalankannya tersebut berpotensi besar untuk menghasilkan pundi-pundi ekonomi yang besar.

Dalam sehari, dia bisa menjual 40-50 porsi kebab.

Untuk harga kebab, varian original hingga beef dibandrol mulai dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Sedangkan kebab banana itu dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

“Paling best seller itu varian original dan beef,” beber Sofi.

Dalam melakukan kegiatan berwirausaha, dia memanfaatkan kawasan budaya Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong yang dibangun pemerintah.

Ia menyebut, lokasi tersebut sangat strategis untuk berjualan karena setiap hari selalu ramai pengunjung, baik itu dari kalangan anak muda hingga rombongan keluarga yang menikmati hari liburan.

Sofi mengatakan, dengan adanya fasilitas terbaru di Kota Raja itu sangat menguntungkan para pelaku usaha yang membuka lapak di sana.

Dia berharap melalui pemanfaatan kawasan budaya ini bisa terus meningkatkan penjualan serta dapat untuk terus mengembangkan usaha.

“Harapannya bisa konsisten dalam menjalankannya. Meski tergolong baru, jadi apa salahnya mencoba berwirausaha,” tutupnya. (adv/lt/mt)