Muhammad Basyir Bangun Usaha DVG Digital Printing

TENGGARONG – Pelaku usaha asal Kecamatan Muara Jawa Muhammad Basyir membangun usaha DVG Digital Printing sejak masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

Kala itu kondisi keuangan keluarganya mengharuskan dia untuk mencari uang sendiri dalam membiayai sekolahnya.

Ia mengatakan, awal membuka usaha hanya bermodalkan flashdisk dan komputer warung internet (warnet) pribadi.

“Ngeditnya di warnet. Terus kita convert kayak gambar gitu baru saya cetak dan besoknya saya mendatangi pelanggan untuk menunjukkan model desainnya,” jelasnya kepada wartawan media Berita Alternatif pada Rabu (28/2/2024).

Untuk memudahkan konsumen dalam memilih desain, dia menyiapkan 2 model yang akan langsung dicetak sesuai pilihan pelanggan.

Basyir akan pergi ke Samarinda dan Balikpapan untuk melakukan pencetakan.

“Cetaknya waktu dulu tu seringnya ke Balikpapan, Samarinda. Kalau di Samarinda biasanya di dekat Lembus itu ada namanya Lineza, di situ saya nyetak. Kalau di Balikpapan itu di dekat Rajawali,” ucap dia.

Ia mengatakan, karena masih sekolah, pelanggan akan mengambil pesanannya jika telah selesai dicetak ke rumahnya.

Akan tetapi, jika tidak banyak kegiatan ataupun tugas dari sekolah maka Basyir sendiri yang mengantar ke rumah pelanggan.

Karena tidak memiliki modal besar, dia harus bisa mengatur usahanya tersebut agar bisa tetap berjalan.

“Ya gimana ya, dulu karena kita tidak memiliki modal yang besar, jadi ya dijalani aja,” tutur Basyir.

Dia mengaku saat ini sangat bersyukur usahanya bisa berkembang dengan memiliki peralatan yang bisa menunjang pekerjaannya seperti mesin cetak dan lain sebagainya.

Basyir berpesan kepada anak muda yang ingin berwirausaha jangan terlalu memikirkan bahwa membangun usaha harus memiliki modal yang besar.

Padahal, mereka bisa memaksimalkan segala potensi yang ada untuk bisa dijadikan sebagai ide bisnis dan menjalaninya secara perlahan.

“Nanti ada yang kurang, kalau ada yang salah perbaikin. Belajar lagi, perbaikin lagi,” pungkasnya. (adv/ha/mt)

Koperasi Konsumen Tirta Mahakam Hasilkan Keuntungan Rp 600 Juta pada Tahun 2023

TENGGARONG – Ketua Koperasi Konsumen Tirta Mahakam Roni Gunawan mengungkapkan pihaknya telah menghasilkan keuntungan bersih sebanyak Rp 600 juta rupiah pada tahun 2023.

“Untuk di tahun 2023 sekitar enam ratusan bersihnya,” jelas dia, Rabu (28/2/2024).

Ia menjelaskan koperasi tersebut mendapatkan keuntungan dari usaha minimarket, loket pembayaran air, listrik, serta pembayaran transfer.

Usaha tersebut, sebut Roni, dijalankan menggunakan modal yang berasal dari iuran anggota sebesar Rp 150 ribu. Anggotanya berjumlah 503 orang.

Ditambah dengan sumber pendapatan yang berasal dari simpan pinjam anggota PDAM dan jasa rekanan yang terlibat.

Dalam alokasi dana jasa rekanan, kata dia, itu diinventarisir menjadi kebutuhan bersama, khususnya belanja kantor.

Koperasi yang dipimpinnya menggunakan modal tersebut salah satunya untuk pengadaan sarana dan prasarana sehingga dapat mendongkrak pendapatan koperasi.

Lanjutnya, keuntungan ini akan diperuntukkan kembali kepada Anggota, karena sesuai dengan prinsip koperasi dari anggota untuk anggota.

Koperasi Tirta Mahakam berdiri pada tahun 1993 yang awalnya hanya diperuntukkan untuk Anggota. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan anggaran menjadi Koperasi Konsumen Tirta Mahakam PDAM dan bergerak di bidang minimarket.

Kata dia diagram perkembangan koperasi selalu mengalami kenaikan dengan kategori stabil.

“Kalau untuk keluar belum ada, tapi ada waseda masyarakat umum boleh transaksi di sana,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Koperasi Konsumen Tirta Mahakam juga menyediakan pengadaan roda dua untuk anggotanya.

Pihaknya juga melakukan loka karya untuk pengembangan koperasi khususnya bagi para anggota, tujuan diadakan lokakarya sebagai penguat internal keanggotan koperasi.

Roni berharap koperasi yang dinakhodainya selama lima tahun ini terus berkembang dan mendapatkan keuntungan yang stabil.

“Untuk pengembangan masih seputar pusat, ada tujuan untuk menambah pendapatan mungkin bisa terjun langsung kemasyarakat dalam artian menambah usaha,” tutup Roni. (adv/lt/mt)

Kelompok UMKM Desa Sukamaju Aktif Ikuti Kegiatan Pengembangan Produk

TENGGARONG – Ketua Kelompok UMKM Desa Sukamaju Kecamatan Tenggarong Seberang Eka Sulistiyawati mengungkapkan bahwa mereka selalu aktif dalam mengikuti kegiatan untuk pengembangan produk.

Seperti pelatihan ketahanan pangan yang difasilitasi Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang pada bulan Februari tahun 2023 dan pelatihan-pelatihan lainnya.

Dia menyebut, hal itu dilakukan demi meningkatkan kualitas produk serta mengasah kemampuan para pelaku UMKM agar memiliki progresivitas dalam mengembangkan usaha.

Selain itu, mereka juga aktif mengikuti workshop sertifikasi halal agar produknya memiliki legalitas yang jelas dan layak dipasarkan.

“Jadi kami itu berinisiatif, ibu-ibu ini pinter masak, kalau diolah dengan sedemikian rupa ada nilai jualnya,” jelasnya kepada media ini, Rabu (28/2/2024).

Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM di desanya juga kerap mengikuti kelas memasak secara mandiri.

Bahkan, untuk meningkatkan penjualan mereka selalu turut berpartisipasi dalam mengisi bazar yang dilaksanakan oleh Diskop-UKM Kukar.

Kata dia, para pelaku UMKM di Desa Sukamaju menghasilkan berbagai macam produk olahan seperti singkong, pisang, kacang dan lain-lainnya dengan berbagai macam kreativitas.

“Puasa tetap produksi teman-teman yang lain, seperti keripik pisang. Terus teman saya tuh ada yang kacang sembunyi itu sampai 25 kilo,” ungkap Eka.

Dia berharap Kelompok UMKM Desa Sukamaju akan tetap konsisten dalam memberdayakan produk pelaku usaha di sana secara intensif.

“Karena mendorong ibu-ibu ini tadi. Akhirnya saya ya ayo bareng-bareng.
Jadi moto saya itu sukses bersama itu lebih indah, dari pada sukses sendiri,” pungkas dia. (adv/lt/mt)

UMKM Kamila Telah Penuhi Semua Legalitas Usaha

TENGGARONG – Pemilik UMKM Kamila Eka Sulistiyawati mengaku telah memenuhi semua legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha, Pangan Industri Rumah Tangga dan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Dia mengatakan, untuk mendapatkan sertifikasi halal pada produknya itu melalui proses yang cukup panjang.

Dalam mengurus sertifikasi halal, ia didampingi oleh Relawan Sertifikasi Halal Produk mulai dari proses pendaftaran sampai dengan verifikasi di web Sihalal.

Eka menyebut, memiliki legalitas usaha sangatlah penting bagi para pelaku UMKM.

Pasalnya, selain bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan, perizinan usaha juga menjadikan produk UMKM teridentifikasi layak pangan.

“Alhamdulillah kita udah urus semua berkaitan dengan legalitas usaha,” jelasnya kepada awak media Berita Alternatif, Rabu (28/2/2024).

Dalam dunia usaha, dia mengungkapkan telah melalui pasang surut dalam penjualan.

Namun, hal tersebut ia jadikan motivasi untuk terus membangun UMKM Kamila dalam melakukan inovasi.

Untuk meningkatkan penjualan, Eka bersama para pelaku UMKM di Desa Sukamaju juga bergerak ke bazar UMKM.

“Karena saya juga ketua UMKM di Desa Sukamaju, kita rangkul Ibu-ibu yang memiliki UMKM untuk ikut bazar-bazar,” ungkap dia.

Untuk meningkatkan produktivitas produksi, ia memaksimalkan bantuan dari Diskop-UKM Kukar berupa alat penggorengan dan spinner di tahun 2023.

Namun, Eka masih terkendala dalam bentuk kemasan yang masih menggunakan tempelan stiker dan belum sesuai standar produk UMKM.

Ia berharap, bisa mendapatkan bimbingan dalam hal mengelola kemasan yang lebih menarik.

“Karena kemasan masih jadul bahasanya, jadi butuh pembimbingan lebih lanjut,” pungkasnya.

Bagi masyarakat yang ingin menikmati produk sale pisang dan akar sampai dengan harga bersahabat, bisa hubungi kontak Eka Sulistiyawati 081347580109 atau bisa ke tempatnya di Desa Sukamaju, Tenggarong Seberang. (adv/lt/mt)

Eka Sulistiyawati Bangun Usaha Akar Sampai dan Sale Pisang

TENGGARONG – Pelaku usaha asal Tenggarong Seberang Eka Sulistiyawati membangun bisnis olahan camilan akar sampai dan sale pisang di Desa Sukamaju.

Dia mengatakan, ide usaha tersebut bermula dari keluarganya yang menyukai camilan-camilan dari hasil olahan tangannya.

Ia juga kerap membagikan camilan olahannya itu kepada teman-temannya hingga membuatnya menerima banyak permintaan.

Eka pun memanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah bisnis yang bernilai ekonimis, serta mempromosikannya melalui media sosial Whatsapp.

Bahan dasar pisang untuk membuat camilan itu pun cukup mudah didapatkan, yakni dari hasil kebun sendiri yang memiliki kualitas unggul.

Ia mengaku, usaha tersebut dijalankan bersama ibu mertuanya yang membuat sale pisang, sedangkan dia membuat akar sampai.

Agar usaha cemilan ini bisa berkembang serta memiliki ciri khas, mereka sepakat untuk memberi nama brand produknya UMKM Kamila.

“Sebetulnya sale pisang itu mertua saya yang bikin. Saya hanya memasarkan dan membuatkan perizinan usaha,” jelasnya kepada awak media Berita Alternatif pada Rabu (28/2/2024).

Dia mengungkapkan, dalam waktu sepekan mereka bisa memproduksi 20-30 pcs sale pisang dan akar sampai.

“Mengikuti permintaan, kadang 20-30 pcs ada juga yang pesan kiloan,” ujar Eka.

Ia menerangkan, dalam membuat sale pisang tantangannya adalah cuaca karena harus melalui proses penjemuran sampai kering.

Sebab, apabila cuaca yang berubah secara tidak menentu bisa mengakibatkan penurunan kualitas sale pisang.

Berbeda dengan produk akar sampai yang bisa produksi sesukanya.

Eka mengatakan, mereka kerap kebanjiran pesanan saat hari-hari besar Islam.

Misalnya seperti Idulfitri dan Iduladha, mereka bisa mendapatkan pesanan sampai 300 pcs.

Selain itu, kata dia, produk mereka juga sering menjadi incaran saat kegiatan bazar UMKM.

Ia berharap usahanya bisa terus berkembang, terutama dalam pemasaran serta pengemasan yang lebih menarik yang membutuhkan keahlian khusus.

“Mau memperbaiki kemasan sesuai dengan standar kayak di toko-toko,” tutup Eka.

Bagi yang penasaran dengan rasa akar sampai dan sale pisang UMKM Kamila, bisa langsung ke tempat mereka di Desa Sukamaju, Kecamatan Tenggarong Seberang atau bisa menghubungi kontak 081347580109. (adv/lt/mt)