Bangun Bisnis Kopi Station Koffie, Rustam Haji Lalui Banyak Perjuangan

TENGGARONG – Seorang pelaku usaha asal Tenggarong Rustam Haji yang membangun bisnis kopi dengan nama Station Koffie itu mengungkapkan perjuangan panjangnya mendirikan bisnis tersebut.

Dia yang juga merupakan musisi dari grup band Thtry Seven itu mengatakan, membangun bisnis kopi tersebut pada saat pandemi Covid-19.

Kala itu, mereka terpaksa harus menutup semua agenda yang akan dilaksanakan oleh bandnya.

Oleh karenanya, ia bersama tim Thtry Seven tersebut harus menganggur selama 2 tahun.

Selama masa menganggur, kata dia, mereka kerap berdiskusi untuk mencari ide kegiatan yang bisa menghasilkan pundi-pundi ekonomi.

Pria yang karib disapa Utam Arivin itu mengaku, ide yang mereka hasilkan yakni bisnis kopi Station Koffie.

Sebelum Station Koffie berdiri, ia melakukan riset terlebih dahulu dengan mendatangkan teman seorang konsultan dari Jakarta selama 2 pekan.

“Gua panggil temen temen gua yang konsultan di Jakarta. Gua bayar dengan profesional datang kesini untuk ngeriset ide gua,” ucap dia pada Senin (27/2/2024).

Utam menerangkan, hasil riset oleh temannya menilai untuk mendirikan Station Koffie di Tenggarong peluangnya hanya 0.01 persen. “Artinya gua tidak direkomendasikan untuk melanjutkan konsep yang ada di kepala gua,” katanya.

Namun, hasil riset oleh temannya tersebut tidak membuatnya mengurungkan niatnya untuk mendirikan Station Koffie.

Pasalnya, konsultan yang didatangkannya dari Jakarta tersebut hanya 2 minggu tinggal di Tenggarong, sedangkan dia telah menetap di Kota Raja selama 8 tahun.

Menurutnya, ada banyak hal tersembunyi yang tidak mereka ketahui di Tenggarong walaupun telah melakukan riset.

“Gak papa, gua tidak menyesal membayar mereka. Itu sebagai cerminan gua gitu. Harus ada yang mengargumentasi gagasan gua sebenernya, tapi keyakinan gua jauh lebih besar dari data riset yang mereka lakukan,” ungkap Utam.

Setelah itu, dia pun melakukan riset berbagai macam racikan kopi bersama temannya seorang barista selama 6 bulan.

“Gua sampai asam lambung lo karena setiap hari gua meminum beberapa gelas kopi untuk mencoba kopi yang lagi kita buat ini supaya layak jual,” ujarnya.

Utam mengungkapkan, tujuanya melakukan riset adalah karena ingin masyarakat yang membeli kopinya dengan harga mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu itu bisa merasa puas dan bahagia membeli di Station Koffie.

“Gua mau mereka ngeluarin uang untuk beli kopi habis tu bahagia. Jadi gua enggak mau disumpahin orang ‘kopi apaan ini’ gua enggak mau begitu,” ucap dia.

Selain melakukan riset berbagai racikan kopi, ia juga menganalisa pasar dan menu-menu yang akan disajikannya kepada konsumen.

Setelah 6 bulan melakukan riset, mereka pun melakukan launching Station Koffie pada 9 Januari 2023.

Setahun berjalan, mereka kembali membuka cabang Station Koffie di Jalan Danau Murung, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong pada 19 Februari 2024.

Kata dia, riset yang dilakukannya selama ini terbukti berhasil serta bisa diterima oleh masyarakat Tenggarong

“Saat ini kami berhasil mengembangkan bisnis kita menjadi 2 cabang. Insya allah nanti ke 3, 4 dan seterusnya,” tutupnya. (adv/ha/mt)

Station Koffie Sajikan berbagai Varian Menu

TENGGARONG –  Chief Executive Officer Station Koffie Utam Arivin mengatakan mereka menyajikan berbagai macam varian kopi yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

Dia menjelaskan, berbagai macam varian kopi itu dibuat menggunakan bahan dasar utama biji kopi robusta jenis kopi dampit dari Malang, karena paling cocok untuk meniptakan rasa nikmat yang khas Station Koffie.

“Tapi kalau stoknya lagi kosong, akhirnya kita harus membuka peluang untuk jenis kopi yang lain, tapi kita tetep mencari itu yang paling utama. Karena dari riset kita selamat 6 bulan (biji kopi dampit sangat cocok),” jelasnya pada Senin (26/2/2024).

Ia mengungkapkan selain menu kopi, Station Koffie juga menyediakan pilihan menu lainnya seperti signature, frape, non coffe dan mocktail.

Kata Utam, menu kopi best seller Station Koffie saat ini yaitu kopi susu harat dan kopi susu gula merah. Sedangkan untuk menu non coffe adalah choco crunchy dengan coklat yang khas.

“Karena gua memiliki report (laporan) penjualan yang di mana kopi susu harat dan kopi susu gula merah selalu menduduki peringkat pertama dan untuk menu best seller non coffe ya choco crunchy karena coklat kita berbeda,” ucap dia.

Utam menyebut, letak outlet Station Koffie yang strategis di Jalan Panjaitan yang berseberangan dengan Jalan Kartini membuat usaha kopinya selalu ramai pengunjung.

Ditambah, kedua jalan tersebut kerap dilalui oleh masyarakat seteampat yang ingin menuju ke daerah Timbau.

“Sehingga orang yang di sana mungkin harini dia enggak beli, tapi hari ini dia terpaksa mau enggak mau, suka enggak suka dia melihat outlet gua. Mungkin dalam hatinya ‘besok gua kesana ah’,” pungkas Utam.

Bagi masyarakat Tenggarong yang ingin merasakan nikmatnya kopi dengan rasa yang khas, bisa langsung ke Station Koffie atau bisa kepoin Instagram @stationcoffe.id. (adv/ha/mt)