Dukung Hobi Anak, Indra Agustian Saputra Bangunkan Bengkel

TENGGARONG – Pemilik Bengkel Doa Ibu Project (DIP) Indra Agustian Saputra mengungkapkan bahwa ia membangun usaha bengkel tersebut untuk mendukung anak laki-lakinya yang gemar pada bidang otomotif.

“Saya membuka bengkel ini karena anak saya si Dafa memiliki minat dalam dunia otomotif. Maka dari itu saya bangun usaha (bengkel) ini untuknya,” jelasnya kepada media ini, Sabtu (17/2/2024).

Dia mengatakan, anaknya yang telah tumbuh dewasa itu juga menunjukkan minat serius untuk menggeluti bidang otomotif.

“Dorongan tersebut yang membuat saya membangun bengkel ini,” ucap Indra.

Selain itu dengan adanya bengkel ini, ia mengaku bisa memantau langsung aktivitas anaknya. Pasalnya, Indra tidak menghendaki jika anaknya terjerumus dalam pergaulan bebas.

Lalu, anaknya juga dapat belajar secara langsung mengelola usaha sesuai bakat yang disukainya.

“Dari pada dia keluyuran kemana-mana. saya bangun bengkel ini untuk dia. Juga guna membantu saya memantau kegiatan anak saya,” kata dia.

Indra menerangkan, pengadaan spare part dan barang lainnya ia dapatkaan di toko-toko otomotif besar di Samarinda demi memudahkan pekerjaan anaknya di bengkel.

“Seperti sparepart, oli, dan lainnya, dari toko-toko besar yang ada di samarinda,” ucapnya.

Kata dia, bengkelnya juga kerap menerima produk titipan dari banyak toko otomotif.

“Kami juga biasanya dapat sparepart, oli, dari toko-toko yang datang ke bengkel kami untuk menitipkan produk mereka,” pungkasnya. (adv/ha/mt)

Bengkel Doa Ibu Bisa Perbaiki Sagala Jenis Kerusakan Motor

TENGGARONG – Salah satu bengkel yang ada di Tenggarong Doa Ibu Project (DIP) bisa melakukan perbaikan segala jenis sepeda motor.

Pemilik Bengkel DIP, Indra Agustian Saputra mengatakan, semua permasalahan sepeda motor dari persoalan mesin, kelistrikan, injeksi dan lain-lain, itu bisa diperbaikinya.

“Tergantung pemilik motornya (mau memperbaiki apa). Baik dari segi kelistrikan, injeksi-nya, mesin, dan lainnya kami bisa,” jelasnya kepada media ini, Sabtu (17/2/2024).

Dia menjelaskan, untuk memperbaiki permasalah pada injeksi motor memerlukan penangan secara khusus.

Ia mengungkapkan, di bengkelnya menggunakan teknologi komputer jika ada motor yang memiliki permasalahan injeksi.

“Untuk perbaikan injeksi motor, semuanya perlu menggunakan komputer dan kami memiliki teknologi tersebut,” kata Indra.

Ia menyebut, berbekal pengalaman belajar ilmu komputer membuatnya mengetahui semua jaringan yang ada pada sistem motor injeksi.

“Karena basic saya di komputer. Jadi saya paham dengan jaringan-jaringan yang ada di motor (injeksi) saya paham,” jelas dia.

Indra mengatakan, demi memudahkan mereka memperbaiki permasalah segala jenis sepeda motor, bengkelnya menyediakan berbagai jenis spare part motor secara lengkap.

Ia mengaku, memiliki langganan toko spare part motor yang lengkap untuk kebutuhan bengkelnya.

Bahkan, kata dia, ada banyak toko spare part motor yang menitipkan barang di bengkelnya.

“(Lengkapnya spare part) motor yang rusak sudah pasti bisa diperbaiki,” terangnya.

Ia menerangkan, bengkel DIP juga melayani berbagai macam permintaan dari pelanggan untuk motornya.

Misalnya seperti melakukan bore up atau meningkatkan volume silinder mesin, membuat mesin lebih nyaman dan modifikasi lainnya.

“Biasanya pelanggan minta mesin dibuat nyaman. Ada juga yang ingin mesinnya di bore up dan sebagainya,” ungkap dia.

Indra berharap bengelnya bisa lebih berkembang, serta dapat memberikan pelayanan maksimal untuk memperbaiki segala jenis kerusakan pada sepeda motor.

“Semoga kedepannya bengkel yang saya bangun dari nol ini bisa berkembang pesat kedepannya,” pungkasnya.

Bagi masyarakat Tenggarong dan sekitarnya yang ingin memperbaiki permasalah pada motornya dengan hasil yang tidak mengecewakan, bisa langsung ke bengkel DIP yang berlokasi di Jalan Jelawat, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, atau bisa cek akun Instagram @doaibu_proj. (adv/ha/mt)

Rizki Arini selalu Jaga Kualitas Rasa Donut Etam

TENGGARONG– Pemilik Donut Etam Rizki Arini mengaku terus menjaga kualitas rasa produk donatnya.

Menurut dia, menjaga kualitas tentu sangat diperlukan dalam mengembangkan bisnis.

Ia menyebut, walaupun pada umumnya semua bahan dasar membuat donat itu sama, tetapi pemilihan kualitas rasa sangat perlu didalami untuk memilah bahan pokok.

Untuk menjaga kualitas rasa, perempuan yang karib dipanggil Kiki tersebut tidak pernah menyimpan bahan baku terlalu lama agar kelezatan rasa donat tetap terjaga.

Bahkan, dia juga menggunakan topping dengan bahan yang siap pakai.

Topping dasar beda dari donat-donat pada umumnya. Kita pakai cokelat putih. Terus meses itu bukan yang kiloan, tetapi kita gunakan yang premium,” jelasnya kepada awak media ini, Senin (19/2/2024).

Kiki mengungkapkan bahwa demi menjaga donat tetap empuk, diperlukan teknik khusus dalam mengaduknya serta takaran tepung dan bahan-bahan lainnya.

Sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang masih pemula, untuk mengembangkan usaha tentu sangat memerlukan keahlian dan inovasi-inovasi baru.

Maka dari itu, ia berharap Pemkab Kukar bisa membantu para pelaku UMKM seperti memfasilitasi pelatihan dan kelas khusus setiap bidang usaha.

Menurut dia, perlu pembinaan yang intens bagi para pelaku UMKM agar bisa memiliki kemampuan yang kompeten dan dapat berdaya saing.

“Tentunya kita butuh pembinaan, baik itu diberikan kelas memasak khususnya bidang kuliner, agar tidak repot lagi kita harus jauh-jauh ke kota sebelah mengikuti kelas,” tutup Kiki.

Sebagai informasi, bagi masyarakat yang ingin memakan donat yang berkualitas, tapi dengan harga yang terjangkau, bisa langsung mengunjungi akun Instagram @Donut_etam dan melakukan pemesanan lewat DM. (adv/lita/mt)

Miliki Kemampuan Memasak, Rizki Arini Bangun Usaha Donat

TENGGARONG- Seorang pelaku usaha asal Tenggarong Rizki Arini mengaku memiliki bakat memasak.

Tak ingin menyia-nyiakan kemampuannya, dia menjadikannya sebagai peluang untuk berwirausaha.

Ia pun mendirikan sebuah usaha makanan donat yang didirikannya sejak awal tahun 2023 dengan nama Donut Etam.

Walaupun tergolong masih belia, perempuan yang akrab disapa Kiki itu akan terus menekuni usaha donat tersebut secara konsisten.

“Kita masih belia untuk usaha donat ini,” terang dia kepada awak media ini, Sabtu (19/2/2024).

Ia ingin menghadirkan donat yang bisa dinikmati oleh konsumennya dengan kualitas rasa yang berbeda dari donat pada umumnya, tetapi dengan harga kaki lima.

Untuk itu, Kiki mengaku telah mengulik resep donatnya melalui proses yang cukup panjang.

Sebab, kata dia, banyak resep yang terkadang simpel, tetapi menuai kegagalan saat diaplikasikan.

Dalam membuat donat, ia menggunakan bahan seperti kentang, terigu, gula, dan pengembang donat.

Demi menghasilkan cita rasa yang berbeda, Kiki menggunakan cokelat putih sebagai toping pada donatnya.

Kiki berharap Donut Etam bisa lebih dikenal oleh banyak masyarakat.

Selain itu, dia berharap produknya bisa menjadi ciri khas donat di Tenggarong yang memiliki rasa yang berbeda dari donat pada umumnya.

“Semoga Donut Etam bisa menghasilkan kreasi baru. Terus juga lebih dikenal di masyarakat,” tutupnya. (adv/lt/mt/fb)

Listiana Mugiyati Ciptakan Batik Khas Kukar

TENGGARONG – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Kukar Listiana Mugiyati menciptakan karya seni batik motif Buceros Gasing khas budaya lokal.

Ia menyebut batik motif Buceros Gasing termasuk komoditi usaha mikro, kecil, dan menengah di bawah binaan Dinas Koperasi dan UKM Kukar.

Motif batik ini terinspirasi dari permainan khas Kutai: begasing.

Kata dia, ada 6 jenis gasing yang menjadi motif utama dalam karya batiknya.
Selain itu, terdapat unsur motif tali yang digunakan untuk memutar gasing.

Lalu, unsur motif pucuk pakis yang memiliki harapan seperti tanaman tersebut yang bisa tumbuh di mana saja serta bisa menempatkan diri di mana pun.

Hal ini sejalan dengan tagline batik Buceros Gasing: ‘Ingat Gasing, Ingat Kukar, Buceros Gasing Tetap Bersinar’.

“Saya memang ada keinginan membuat karya batik. Lalu terinspirasi dari permainan tradisional, budaya khas Kutai yaitu gasing yang telah saya riset,” ucapnya kepada media ini, Sabtu (17/2/2024).

Perempuan yang akrab disapa Listy ini mengaku tak pandai menggambar batik.
Karena itu, ia harus meminta bantuan seorang seniman yang ahli di bidangnya untuk menggambarkan batik motif Buceros Gasing.

“Saya minta buatkan ke teman yang memang seniman ahli di bidangnya di Yogyakarta,” ungkapnya.

Listy mengungkapkan keinginannya untuk berkarya di Kukar. Di awal produksi batik Buceros Gasing ini, dia rela memboyong pengrajin dari Yogyakarta ke Kota Raja.

Namun, pembiayaan dari pengrajin hingga produksi selama di Kukar yang cukup tinggi pembuatan batik Buceros Gasing harus diproduksi di Yogyakarta.

Selain itu, kata dia, belum ada lahan yang bisa mengelola limbah hasil produksi batik yang menggunakan pewarna tekstil, bukan pewarna alami.

Sebab, sesuai ciri khas batik Buceros Gasing, selain bermotif gasing, juga memiliki warna yang cerah layaknya buceros atau burung enggang.

Produksi batik pertamanya belum bisa memunculkan minat masyarakat Kukar.

Bahkan, karyanya pernah diremehkan, sehingga membuat dia hanya memberikan batiknya kepada teman-temannya.

Namun, belakangan ia mendapatkan tawaran dari Dinas Pariwisata Kukar untuk berpartisipasi dalam pameran.

Peluang tersebut berhasil dimanfaatkannya dan karya batik buatannya dilirik oleh Pemkab Kukar.

“Saat itu Pemkab kebetulan membutuhkan batik untuk suvenir. Untuk pertama kali pesanan batik 150. Dari itu akhirnya saya terpantik tetap konsisten karena pasti ada jalannya,” beber Listy.

Semenjak itu, karya batiknya berkembang pesat karena dipesan oleh organisasi perangkat daerah dan masyarakat Kukar.

Walaupun sempat terhenti produksi saat pandemi Covid-19, dia kembali mendapatkan panggilan untuk mengikuti perlombaan fashion show pada tahun 2022.

Perbup tentang Bena Beli Produk Lokal juga menjadi sarana untuk promosi selain melalui Instagram.

Sebagai pelaku usaha kecil, ia merasa telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah.

Setengah dari hasil penjualan batiknya sekarang bisa membantu kegiatan sosial.

“Sekian persen dari keuntungan itu memang saya sisihkan untuk kegiatan sosial. Enggak harus banyak, semampu kita aja,” ujarnya.

Berkat bantuan dari pemerintah dalam memajukan usahanya, ia telah memiliki NIB dan Hak Atas Kekayaan Intelektual untuk batik khas budaya Kukar ciptaannya.

Listy berpesan kepada pelaku usaha yang baru ingin merintis usaha untuk menentukan target pasar.

Selain itu, saran dia, perlu kreativitas serta terus konsisten, tahan banting, dan tetap realistis.

“Semakin hari kalau mau berbisnis itu ada aja peluang, tapi juga harus tahan banting. Namanya bisnis itu naik turun. Kita harus paham realistis itu,” pungkasnya. (adv/nf/mt/fb)

Makna dan Perjalanan Batik Motif Buceros Gasing Khas Kukar

TENGGARONG – Pemilik batik motif Buceros Gasing khas Kukar Listiani Mugiyati menyebut nama yang dipakai pada karya seninya memiliki makna filosofis yang mendalam.

Dia mengungkapkan, nama gasing diambilnya dari sebuah permainan tradisional di Kutai.

Berdasarkan risetnya, permainan gasing memiliki filosofi dan terdapat pesan moral di dalamnya.

Gasing dimainkan menggunakan bantuan tali yang dililitkan di bagian kepalanya untuk memutar gasing.

Perempuan yang akrab disapa Listy ini menjelaskan bahwa gasing itu diibaratkan sebagai manusia yang akan berdiri sendiri.

Tali yang dipasang pada bagian kepala gasing ini diumpamakan sebagai pendukung dari luar.

Lalu, gerakan berputar gasing tersebut laksana perjalanan manusia.

Kata dia, pesan moral dari tiga unsur permainan tradisional ini ialah bahwa manusia hidup pasti membutuhkan orang lain.

Sedangkan nama Buceros diambilnya dari nama latin Burung Enggang yang berasal dari Kalimantan yang memiliki warna sangat indah dan beragam.

Listy menerangkan, warna unik buceros itu memiliki makna segala sesuatu yang konsisten dan setia.

Ia mengungkapkan, Buceros Gasing adalah singkatan dari Betapeh Unik Corak Etnis Refleksi Olah Seni Gasing.

“Bagi saya brand itu adalah motivasi untuk penjabaran dari diri saya sendiri. Karena juga kita mengangkat budaya lokal. Saya pengen banget mengenalkan Kukar. Makanya punya tagline tuh ‘Ingat Gasing, Ingat Kukar’ Buceros Gasing Tetap Bersinar,” beber dia kepada media ini, Sabtu (17/2/2024).

Ia menjelaskan bahwa batik khas Kutai ini dibuat karena keinginannya membuat sebuah karya saat dirinya aktif sebagai seorang ASN Kukat pada tahun 2017.

Namun, saat itu tidak serta-merta terpikir langsung membuat motif batik.

Listy mengaku terlebih dahulu mencari informasi melalui organisasi literasi yang di dalamnya terdapat tentang kesenian. Pasalnya, dia sangat menyukai seni, terutama membatik.

Keinginan menciptakan motif batik dengan nuansa budaya Kukar mendorong dia melakukan kunjungan ke Rumah Budaya Kutai (RBK) untuk mencari inspirasi.

Di sanalah ia mendapatkan banyak permainan tradisional asli dari Kutai. Listy pun melakukan riset.

“Awalnya riset gitu aja karena tertarik gitu loh. Kira-kira budaya apa yang bisa saya adaptasi gitu yang harus saya imajinasikan. Terus saya harus berkreativitas. Nah, dari RBK itulah saya tertariknya dengan gasing ini. Katanya permainan tradisional dari Kutai,” ungkapnya. (adv/nf/mt/fb)

Syahrul Ramadhan Harapkan Program Strategis Pemkab Kukar

TENGGARONG – Manajer Utama Benua Tuah Himba (Betuah) Project Syahrul Ramadhan mengharapkan program-program strategis Pemkab Kukar untuk mendukung kemajuan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dia mengatakan, para pelaku usaha freelance di Kukar sangat menantikan bantuan pemerintah daerah menjangkau mereka.

Kebijakan Pemkab Kukar saat ini untuk para pebisnis freelance seperti yang dijalankan Betuah Project dinilainya masih minim.

“Terkait kebijakan pemerintah menurut saya kurang ya untuk di bidang yang freelance,” ucapnya, Sabtu (17/2/2024).

Syahrul menilai kebijakan Pemkab Kukar dalam mendukung para pelaku usaha masih belum maksimal.

Menurut dia, Pemkab lebih condong membantu UMKM yang telah memiliki produk jadi.

Sedangkan para pelaku usaha yang tidak memiliki produk jadi seperti perusahaan freelance Betuah Project masih belum tersentuh oleh pemerintah daerah.

“Saya lihat pemerintah masih mendukung UMKM yang bersifat sudah memiliki produknya,” sebut Syahrul.

Walaupun masih belum tersentuh oleh program Pemkab Kukar, sambung dia, mereka tak patah arang untuk tetap menumbuhkembangkan bisnisnya agar lebih besar.

Ia mengatakan, generasi muda harus terus optimis untuk membuat suatu karya dengan bersungguh-sungguh dalam berusaha.

Syahrul meyakini bisnis yang dilakukan dengan perjuangan yang serius akan memberikan hasil maksimal.

Kata dia, beberapa kegagalan yang dialami dalam menjalankan bisnis tak boleh membuat putus asa.

“Gagal dalam usaha itu adalah hal biasa. Justru dengan kegagalan ini dapat memacu semangat untuk berkarya dalam membangun usaha,” pungkasnya. (adv/ha/mt)