Pemilik Yumashawl Terima Bantuan dari Kemenpora RI

TENGGARONG – Pemilik Yumashawl Risma Amalia telah “dilirik” oleh pemerintah pusat setelah membangun dan menjalankan bisnis hijab premium sejak tahun 2021.

Dia pernah mendapat bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sehingga dapat membuka pop up store.

Ia menerima bantuan Kemenpora yang dinamakan Wirausaha Muda Pemula lewat aspirasi Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian.

Bantuan tersebut tak diberikan secara cuma-cuma, tetapi melalui seleksi dan beberapa tahap administrasi, pengecekan berkas yang dikirim ke Kemenpora, hingga proses pencairan.

Bantuan itu pun digunakan Risma untuk memperbanyak koleksi hijab terbaru, rak, hingga display.

Setelah menerima bantuan tersebut, dia harus membuat laporan pertanggungjawaban, yang di dalamnya berisikan nota bukti pembelian, foto-foto barang yang dibeli, perbaikan tempat usaha, dan pengiklanan.

“Karena bantuan ini jumlahnya Rp 10 juta, tentu hati-hati dalam membeli karena ada laporan dan peninjauan,” jelasnya, Selasa (13/2/2024).

Demi membuktikan penggunaan dana tersebut sudah tepat sasaran, ia menerapkan pengiklanan dengan cara melakukan pop up store atau pameran kecil yang bertempat di Kawa Kopi selama 2 hari.

Hal ini untuk memperlihatkan warna asli dan kualitas hijab premium yang dijual Yumashawl.

Pop up store yang dijalankan Risma mendatangkan teman-teman dan kerabatnya untuk melihat hijab premium.

Dia berharap bantuan dari Kemenpora ini bisa menginspirasi para pelaku usaha di Kabupaten Kutai Kartanegara agar mereka dapat memulai dan menjalankan usaha yang mereka minati.

Ia berpesan kepada calon pengusaha untuk memperkuat tekad dan mental karena memulai serta menjalankan usaha tak semudah membalikkan telapak tangan.

“Kita jangan berharap dapat bantuan dulu baru memulai usaha, tetapi mulai saja dulu, lalu komitmenkan diri untuk terus memasarkan barang berkualitas,” tutupnya. (adv/lt/fb)

Risma Amalia Bangun Bisnis Hijab Premium Berkonsep Autentik

TENGGARONG – Risma Amalia membangun bisnis hijab premium sejak tahun 2021. Dia memberinya nama Yumashawl.

Ia terinspirasi dari selebgram Malaysia dan Australia, yang membangun bisnis hijab dengan konsep autentik.

Risma menjalankan bisnis tersebut melalui online shop, yang kebanyakan peminatnya berasal dari pengguna media sosial Instagram yang menyukai warna-warna kalem.

“Kita sistemnya PO. Jadi, kita update dulu di Instagram, baru kita rekap dan kita pesankan,” ungkapnya, Selasa (13/2/2024).

Dia mengaku bisnis ini masih tergolong kecil, namun order yang diterimanya bisa mencapai 117 pcs dengan harga satuan Rp 26 ribu.

Hijab segi empat yang diberinya nama Ivy dijual dengan harga Rp 26 ribu per pcs, sedangkan hijab pashmina kaos yang dinamainya Haisya berharga Rp 79 ribu per pcs.

Ia mengungkapkan bahwa Yumashawl menjaga kualitas bahan, mencari penjahit yang terpercaya, hingga kemasan produk yang menarik bagi pelanggan.

“Karena kita menjaga kualitas agar terus dipercaya customer,” jelasnya.

Meski bertempat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Risma sering kali menerima konsumen dari Kota Samarinda dan Kota Bontang, yang pesanan mereka dikirim dengan cara ekspedisi.

Demi menjaga kualitas, dia menjalankan taktik pemasaran dengan terus memperbarui model hijab yang tren di kalangan anak muda.

Ia menambahkan hijab model terbaru di Instagram sehingga cara demikian membuat pembeli ingin kembali membeli hijab darinya.

Gelombang online shop memang mengalami naik turun dari segi minat. Namun, Risma tak kehabisan strategi dan taktik dalam menjual produknya.

Dia menjaga kualitas bahan serta membangun komunikasi intens dengan para pelanggan setianya.

Ia berharap Yumashawl bisa membantu generasi muda yang ingin berkerudung tanpa terbebani dengan harga.

Risma pun mengaku senang menjalankan bisnis tersebut. “Apalagi dengar review jujur dari customer yang katanya sangat membantu mereka di lapangan. Hijab Yumashawl enggak bikin gerah,” tutupnya. (adv/lt/fb)

Konsistensi Usaha Pendiri Kawa Kopi Berbuah Manis

TENGGARONG – Adi mendirikan Kawa Kopi pada tahun 2019. Dari tahun ke tahun usaha tersebut terus berkembang. Saat ini, setiap hari dia dapat menjual 100 kelas kopi.

Kawa Kopi bertempat di Jalan Akhmad Muksin, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Lokasinya tergolong strategis dan nyaman bagi para penikmat kopi.
Pada tahun pertama dibuka, Kawa Kopi hanya dapat menjual 2-3 gelas kopi per hari.

Meski begitu, ia tetap konsisten menjalankan bisnis yang digemarinya tersebut.
Adi menjalankan bisnis kopi karena terdorong untuk menyuguhkan sensasi berbeda bagi para penyuka kopi di Tenggarong.

Pada umumnya, kata dia, kafe menyediakan kopi bercita rasa asem dan pahit.
Ia menyebut Kawa Kopi melakukan kombinasi baru sehingga banyak konsumen yang tertarik meminum kopi.

Adi mengungkapkan bahwa tak semua warga Tenggarong menyukai kopi dengan rasa asam dan pahit.

Dia pun tekun mempelajari selera warga Kota Raja. Belakangan, muncul ide untuk menjual kopi dengan rasa dominan manis.

“Karena saya itu mau ketika orang datang ke Tenggarong punya ciri khas, salah satunya Kawa Kopi,” ucapnya, Rabu (14/2/2024).

Ia menjelaskan, Kawa Kopi menjual setiap gelas kopi dengan harga yang sangat terjangkau. Kopi dengan varian berbeda dijualnya dengan harga Rp 8 ribu hingga Rp 18 ribu per gelas.

“Kita ingin ciptakan rasa yang nendang tapi yang semua kalangan bisa merasakan,” tutupnya. (adv/lt/fb)