Koperasi Konsumen Tirta Mahakam PDAM Aktif Fasilitasi Kebutuhan Anggota

TENGGARONG – Koperasi Konsumen Tirta Mahakam berdiri sejak 1993. Koperasi ini didirikan sebagai wadah untuk memfasilitasi kebutuhan anggota koperasi.

Koperasi tersebut terletak di Jalan Awang Long Senopati Nomor 27, RT 01, Kelurahan Panji, Tenggarong, tepatnya di Kantor Perusda Tirta Mahakam Kukar.

Ketua Koperasi Konsumen Tirta Mahakam PDAM Roni Gunawan mengatakan bahwa koperasi didirikan untuk memfasilitasi kebutuhan anggota.

Anggota koperasi meliputi karyawan dan karyawati hingga direksi Perusda Tirta Mahakam Kukar.

Keberadaan koperasi ini dinilainya sangat penting bagi anggota. Pasalnya, jika koperasi tidak ada, maka anggota akan kesulitan melakukan transaksi seperti simpan pinjam dan pengadaan bahan pokok.

“Jadi, kebetulan koperasi tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan anggota,” ucap dia saat ditemui di kantornya, Selasa (7/11/2023).

Lebih lanjut, ia menerangkan, koperasi yang mereka kelola berjenis koperasi konsumen.

Di dalamnya, koperasi memfasilitasi semua kebutuhan anggota seperti peminjaman dana, kebutuhan sehari-hari, bahkan memfasilitasi anggota yang ingin melakukan kredit elektronik.

“Kami di sini juga menyediakan kredit elektronik kendaraan bermotor seperti itu gitu. Jadi ya artinya semua kebutuhan-kebutuhan karyawan insyaallah kami dapat penuhi di koperasi,” terangnya.

Dia mengungkapkan, koperasi ini bernama Karyawan Tirta Mahakam sebelum diganti menjadi Konsumen Tirta Mahakam PDAM.

Mereka mengubah nama koperasi melalui anggaran dasar di notaris. Hal itu untuk memenuhi syarat pembuatan izin usaha.

“Jadi, namanya berubah secara otomatis jadi Koperasi Konsumen Tirta Mahakam PDAM,” tutup dia. (adv/mt/fb)

Koperasi Pengayoman Apresiasi Program Pembinaan Diskop-UKM Kukar

TENGGARONG – Ketua Koperasi Pengayoman Gilang Adhyaksa mengapresiasi program pembinaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kukar.

Dia mengungkapkan, Diskop-UKM Kukar telah membantu mereka untuk menjalankan koperasi sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kemarin waktu awal kami menjalankan koperasi ini belum sesuai dengan ketentuan,” ucap Gilang di kantornya pada Selasa (7/11/2023).

Diskop-UKM Kukar, sambung dia, melakukan pembinaan terhadap mereka dengan membantu koperasi menggunakan 16 buku administrasi yang wajib digunakan koperasi.

Penggunaan 16 buku administrasi wajib untuk koperasi telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Kemudian, Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/M.KUKM/III/2006 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi.

“Jadi, kemarin dibantu dengan diajarin jalankan koperasinya pakai buku 16 dan lain lain,” terangnya.

Buku-buku wajib koperasi berfungsi untuk mencatat data, transaksi, keputusan, dan kejadian penting terkait koperasi.

Belasan buku tersebut antara lain buku daftar anggota, daftar pengurus, daftar badan pengawas, daftar manajer, daftar simpanan, notulen rapat, notulen rapat pengurus, dan notulen rapat badan pengawas.

Kemudian, ada buku catatan kejadian, anjuran pejabat koperasi, anjuran pejabat lain, saran anggota, tamu, inventaris, agenda, dan catatan kejadian lain.

Ia menyebutkan bahwa buku-buku ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, pertanggungjawaban, pengawasan, dan perencanaan koperasi.

Sebelum mendapatkan pembinaan dari Diskop-UKM Kukar, mereka belum menjalankan koperasi sesuai prosedur.

“Habis itu ada Dinas Koperasi masuk, dikasih bantuan cara jalankan koperasi yang baik dan benar, salah satunya dengan pakai buku 16 itu tadi,” jelasnya.

Ia berharap pembinaan koperasi yang telah diberikan Diskop-UKM Kukar, mereka bisa lebih aktif berkegiatan, melakukan simpan pinjam, dan memakmurkan anggota koperasi.

Kemudian, dia berharap Diskop-UKM Kukar lebih banyak mengadakan pelatihan-pelatihan untuk koperasi di Kukar.

“Sehingga bisa menjalankan fungsi dan tugas koperasi sesuai dengan aturan,” tutupnya. (adv/mt/fb)

32 Tahun Berdiri, Koperasi Pengayoman masih Eksis Melayani Anggota

TENGGARONG – Sejak didirikan tahun 1991, Koperasi Pengayoman tetap eksis untuk melayani kebutuhan anggotanya.

Hal itu sesuai visi dan misi mereka, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan aktif dalam berkegiatan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Koperasi Pengayoman Gilang Adhyaksa di kantornya pada Selasa (7/11/2023).

“Visinya meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan kalau misinya supaya anggota koperasi itu bisa lebih aktif berkegiatan dan lain lain,” ucapnya.

Koperasi yang beralamat di Jalan Mangkuraja, Nomor 1, RT 24, Keluarahan Loa Ipuh, Tenggarong ini, memiliki 108 anggota, yang merupakan pegawai Lapas Kelas II Tenggarong.

Kata dia, untuk menjadi anggota koperasi, setiap orang harus berstatus sebagai pegawai Lapas Kelas II Tenggarong.
“Pegawai pasti jadi anggota koperasi,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, Koperasi Pengayoman berbentuk koperasi simpan pinjam. Bagi anggota yang ingin melakukan simpan pinjam, mereka bisa langsung mendatangi koperasi.

“Bentuknya koperasi jasa simpan, anggota yang mau pinjam, bisa ke koperasi,” terangnya.

Gilang menyebut syarat bagi seseorang untuk mengajukan pinjaman. Mereka harus terlebih dahulu menjadi anggota koperasi.

Kemudian, mereka bisa melakukan pinjaman ke koperasi dengan limit maksimal Rp 20 juta. Pihaknya tidak mematok batas minimal peminjaman.

Pinjaman itu bisa diangsur maksimal 10 kali dalam satu tahun dengan margin keuntungan untuk koperasi sebesar 10 persen.

“Koperasi ini mendapatkan keuntungan uang itu dari simpan pinjam. Itu kalau pinjam Rp 20 juta, nanti harus kembalikan sekitar Rp 22 juta dalam 10 kali bayar,” jelasnya.

Kata dia, syarat tersebut berlaku untuk semua anggota koperasi. “Semua anggota bisa meminjam maksimal Rp 20 juta dan minimalnya enggak ada. Bebas. Bebasnya mau Rp 1 juta atau berapa. Ia tetap dilayani,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Koperasi Kukar Idaman Lestari Gencar Latih Warga Budidayakan Lebah Klanceng

TENGGARONG – Dalam rangka memberdayakan masyarakat, Koperasi Kukar Idaman Lestari memberikan pelatihan terkait pembudidayaan lebah klanceng atau kelulut.

Bendahara Koperasi Kukar Idaman Lestari, Muhammad Sofyan mengungkapkan, koperasinya sudah beberapa kali mengadakan pelatihan untuk warga yang ingin membudidaya lebah kelulut serta memiliki lok atau tempat pembudidayaan madu.

“Kalau pelatihan-pelatihan ini memang kami arahkan kepada masyarakat yang pengen mempunyai lok kelulut dan juga ingin berbudi daya kelulut,” terangnya, Sabtu (4/11/2023).

Pelatihan untuk warga, sambung dia, masih menggunakan fasilitas yang sangat terbatas. Pasalnya, mereka belum memiliki gedung yang representatif serta dalam menampung peserta dalam skala besar.

Keberadaan gedung, lanjut Sofyan, dapat mendorong Koperasi Kukar Idaman Lestari memperluas cakupan pemberdayaan masyarakat Kukar.

“Kita bukan hanya nantinya untuk kelulut saja, entah itu nanti UMKM-nya, entah itu peternakannya, entah nanti ke wisata edukasinya,” ucap Sofyan.

Ia berharap pemerintah bisa membantu membangunkan gedung yang representatif sehingga dapat digunakan oleh Koperasi Kukar Idaman Lestari untuk pelatihan ataupun pertemuan.

Untuk memanfaatkan potensi yang tersedia, pihaknya sangat membutuhkan bantuan berupa fasilitas sebagai wadah untuk memberdayakan masyarakat sehingga perekonomian mereka terus meningkatkan.

“Kita bisa menyatukan warga masyarakat di sini untuk belajar bersama,” imbuhnya.

Dia juga berharap pemerintah daerah lewat dinas terkait melihat dan mengembangkan koperasi mereka.

Sofyan ingin produk asli daerah dari koperasi ini bisa diserap pemerintah daerah sebagaimana yang digencarkan pemerintah melalui Perbup Nomor 74 Tahun 2021 tentang Bena dan Beli Produk Daerah.

“Ketika kita sudah dibina seperti ini dan kita sudah mulai melangkah lebih maju, harapan kami untuk instansi-instansi dan UPT-UPT bisa menyerap hasil UMKM yang ada di koperasi kami, yang juga bertindak menyatukan warga ini untuk berwirausaha. Artinya, biar ada perputaran ekonomi di sini ,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Madu Klanceng Milik Koperasi Kukar Idaman Lestari Rambah Pasar di Pulau Jawa

TENGGARONG – Bendahara Koperasi Kukar Idaman Lestari Muhammad Sofyan mengatakan produk madu klanceng atau kelulut menjadi produk andalan bagi koperasi tersebut.

Madu klanceng yang diproduksi Koperasi Kukar Idaman Lestari sudah merambah pasar di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Sidoarjo, Malang, Surabaya, bahkan Jakarta.

“Kemarin sempat ada yang ke Jakarta,” ucap dia di kantornya pada Sabtu (4/11/2023).

Madu yang berasal dari lebah kelulut tersebut menghasilkan rasa madu yang lebih asam dibandingkan madu biasa.

Namun, di balik rasa yang khas tersebut, madu klanceng memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah stroke, memperlancar peredaran darah, meningkatkan hormon, memperkuat fungsi otak dan jantung, memperbaiki sel tubuh yang rusak dan memulihkan tubuh.

Selain itu, madu ini juga bisa memulihkan tubuh yang sakit, mengendurkan bagian syaraf yang tegang, menghilangkan rasa letih, membantu masa penyembuhan pasca operasi dan mencegah kanker.

Lebah klanceng juga bisa menghasilkan propolis yang bisa dibuat menjadi bahan obat-obatan.

Lebah yang memiliki nama latin Tigona ini adalah jenis lebah yang tidak memiliki sengat, yang bisa menghasilkan madu dan propolis.

“Artinya di sini banyak potensi dari madu kelulut itu sendiri,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa bahan dasar madu klanceng dipanen dari lok atau tempat lebah kelulut menghasilkan madu.

Karena itu, madu klanceng adalah madu asli dari lebah kelulut yang diproduksi tanpa ada campuran apa pun.

Bahkan, untuk memastikan kemurnian madu dan mengurangi kadar airnya, Koperasi Kukar Idaman Lestari bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).

“Ini masih berlanjut juga kerja samanya dengan Unikarta,” terangnya.

Masyarakat yang ingin mendapatkan madu klanceng yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh ini bisa langsung mendatangi Koperasi Kukar Idaman Lestari di Jalan Long Apari, RT 15, Gang Keluarga V, Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong. Bisa juga melalui kontak WhatsApp 082252224787. (adv/mt/fb)

Koperasi Kukar Idaman Lestari Hasilkan 3 Produk Unggulan

TEGGARONG – Koperasi Kukar Idaman Lestari yang berdiri pada 24 Maret 2021 berhasil mengelola 3 produk unggulan yang bahan dasarnya berasal warga Kukar.

Bendahara Koperasi Kukar Idaman Lestari, Muhammad Sofyan menjelaskan, 3 produk itu meliputi madu klanceng atau kelulut, susu kambing etawa, dan keripik usus.

Bahan dasar madu klanceng, sambung dia, dipanen secara langsung dari lok atau tempat lebah kelulut menghasilkan madu.

Madu klanceng adalah madu asli dari lebah kelulut yang diproduksi langsung tanpa campuran apa pun.

Untuk memastikan kemurnian madu serta mengurangi kadar air madu, pihaknya bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong.

“Ini masih berlanjut juga kerja samanya dengan Unikarta,” ungkap dia di kantornya, Sabtu (4/11/2023).

Produk susu kambing etawa juga dibuat berbahan dasar susu asli dari kambing etawa tanpa campuran bahan lain.

Kata dia, susu kambing etawa diserap setelah pihaknya meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan anggota yang beraktivitas sebagai peternak kambing etawa.

“Terus kambing etawa untuk saat ini kita masih jalan MoU dengan rekan kami yang ada di Samarinda karena kebetulan dia peternak kambing-kambing etawa. Jadi, kita jalin MoU dan produknya kami serap,” jelasnya.

“Termasuk dia juga pengen membumikan etawa yang betul-betul asli daripada yang seperti di sponsor-sponsor yang etawalin,” sambungnya.

Sementara itu, keripik usus dibuat menggunakan bahan dasar usus ayam, tepung, dan penyedap rasa.

Sofyan menjelaskan bahwa pihaknya membuat produk keripik usus karena warga belum gemar dengan olahan keripik seperti keripik singkong ataupun pisang.

“Untuk saat ini kita fokus memang masih di keripik usus,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Koperasi Kukar Idaman Lestari, Kumpulan Petani yang Sukses Kembangkan Lebah Kelulut di Kukar

TENGGARONG – Koperasi Kukar Idaman Lestari didirikan setelah para pendirinya melihat banyak warga yang beraktivitas sebagai petani lebah kelulut.

Koperasi yang beroperasi di Jalan Long Apari, RT 15, Gang Keluarga 5, Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong ini didirikan pada 21 Maret 2021.

Hal ini disampaikan oleh Bendahara Koperasi Kukar Idaman Lestari Muhammad Sofyan saat ditemui di kantornya pada Sabtu (4/11/2023).

“Awal mulanya kita itu hanya petani lebah kelulut. Nah, dari hobi tersebut kita menyatukan para teman-teman, para petani kelulut. Kita dirikan suatu komunitas dan organisasi ini,” ungkapnya.

Setelah 3 tahun didirikan, koperasi tersebut sudah memiliki 19 anggota. Mereka berdomisili di Tenggarong dan Samarinda.

“Untuk saat ini alhamdulillah kurang lebih di angka 19 anggota, termasuk pengurus dan pengawas,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa pembentukan koperasi tersebut bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja bagi warga Mangkurawang.

Koperasi Kukar Idaman Lestari, sambung dia, menyediakan produk, juga pengadaan barang dan jasa.

“Semuanya kita rangkul. Semua kita jadikan satu di wadah organisasi ini, agar untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang ingin berwirausaha,” jelasnya.

Sofyan menjelaskan ada 3 produk yang dihasilkan oleh Koperasi Kukar Idaman Lestari, di antaranya madu klanceng atau kelulut, susu kambing etawa, dan keripik usus.

Di bidang pengadaan barang, pihaknya menyediakan ATK, pupuk, dan material untuk pembuatan badan jalan.

Sementara di bidang pengadaan jasa, Koperasi Kukar Idaman Lestari menyediakan jasa travel, rental, sedot madu, dan pengadaan keripik.

“Koperasi ini mempunyai banyak tempat-tempat yang mana tempat tersebut adalah untuk mengaplikasikan kewirausahaannya dari masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Koperasi Kukar Idaman Lestari akan membuat tempat wisata yang bertajuk wisata edukasi yang menyatukan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. “Segala sektor kita kumpulkan jadi 1 di sini,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Meriana Masuk 10 Besar Lomba Tingkat Nasional tanpa Persiapan

TENGGARONG – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Kukar Meriana berhasil masuk 10 besar lomba Enterpreneuer Development.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Kemenkop-UKM RI di bidang kriya tersebut, ia mengaku dipanggil secara mendadak untuk menghadiri undangan di Bandung.

Saat itu, dia sedang mengikuti pameran di Jakarta serta akan segera kembali ke Kaltim.

Saat pameran selesai, ia secara mendadak dipanggil oleh jajaran Kemenkop-UKM RI untuk pergi ke Bandung.

Meri pun mengurungkan niatnya untuk kembali ke Kaltim. Dia harus meneruskan perjalanan ke Bandung untuk memenuhi panggilan tersebut.

“Enggak ada persiapan karena saya polisi kan lagi pameran di Jakarta. Saya acara pameran selesai hari Minggu, Senin kami rencana pulang. Ternyata Selasa saya harus ke Bandung,” ungkapnya baru-baru ini.

Sesampai di lokasi kegiatan, sambung dia, setiap peserta diminta untuk memperlihatkan produknya.

Owner Bymerr Collection tersebut mengaku hanya membawa barang keperluannya sehari-hari.

Sebelumnya, ia tidak diberi tahu harus membawa produk untuk ditampilkan dalam lomba karena produk Meri sudah dikirim terlebih dahulu ke Kaltim.

“Bawa badan aja istilahnya. Barang-barang saya dibawa pulang duluan,” terangnya.

Panitia juga tidak memberikan arahan untuk mengambil terlebih dahulu produk yang sudah dikembalikannya ke Kaltim untuk ditampilkan dalam Enterpreneuer Development.

Dengan sangat terpaksa ia pun memberikan barang yang dipakainya untuk diserahkan sebagai produk display.

Meri mengaku pesimis bisa masuk 10 besar karena hanya memberikan barang bekas yang dipakainya, bukan produk baru yang terbaik. Sedangkan peserta lain memberikan produk terbaiknya.

“Namanya barang kita pakai, pertama bekas, kedua otomatis kan yang akhiran, bukan yang terbaik,” imbuhnya.

Namun saat pengumuman lomba, namanya masuk dalam 10 besar terbaik dalam lomba di bidang kriya.

Dia terkejut serta merasa bangga atas hasil yang didapatkannya dalam lomba tingkat nasional tersebut.

Meri juga tidak mengetahui sistem penilaian panitia sehingga ia masuk dalam 10 besar lomba di bidang kriya.

“Kita enggak berpuas diri. Cuman ada rasa kebanggaanlah. Istilahnya bisa bersama dengan orang-orang yang maksudnya yang wah gitu. Maksudnya yang produk mereka itu yang lebih dibandingkan dengan kita ini,” tutup dia. (adv/mt/fb)

Meriana: Pelaku UMKM Butuh Bantuan Promosi Produk

TENGGARONG – Owner Bymerr Collection atau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kukar Meriana berharap pemerintah daerah bisa lebih gencar mempromosikan produk lokal.

Dia menilai pelaku UMKM Kukar sangat membutuhkan bantuan-bantuan promosi produk yang mereka usahakan.

Misalnya, pemerintah bisa melibatkan mereka dalam kegiatan pameran nasional maupun internasional, agar produk asli daerah bisa dikenal secara luas.

“Maksudnya dilibatkan secara gratislah, bukan kita biaya sendiri,” ucapnya, Kamis (2/11/2023).

Menurut Meri, bantuan promosi lebih penting daripada bantuan dana segar kepada pelaku UMKM.

Seperti yang pernah dia alami saat masuk 10 besar kegiatan di Jakarta. Ia ditawari pendanaan untuk usahanya.

Namun, ia menolak tawaran itu. Meri lebih memilih pemberian bantuan untuk promosi produknya.

“Saya bilang gini, saya lebih memerlukan bantuan secara promosi,” ungkapnya.

Jika dibantu dari segi pendanaan, ia membuat produk dalam jumlah banyak, namun tidak akan pembelinya. Hal ini dinilainya akan sia-sia belaka.

“Sedangkan kita ini harus ada pertanggungjawaban lagi kan ke yang investasi uangnya ke kita,” imbuhnya.

Namun, kata Meri, saat pelaku usaha mendapatkan bantuan promosi yang kemudian mendatangkan banyak konsumen, maka produk mereka akan dibeli oleh banyak orang.

“Misalnya saya dibantu secara promosi, dapatkan customer-customer baru, otomatis untuk modal kita bisa kembali dan jualan semakin meningkat,” terangnya.

Meri menyebutkan bahwa bantuan dana dan promosi sangat dibutuhkah oleh para pelaku UMKM di Kukar.

Namun, jika disuruh untuk memilih di antara keduanya, maka promosi sangat diperlukan oleh pelaku-pelaku usaha di Kukar.

“Jadi, untuk yang ke depannya juga kayak dinas-dinas terkait, ya bantulah promosi. Memang sekarang kita sudah dikenal, cuman lebih bagus lagi kalau bantunya lebih lagi untuk meningkatkan penjualan,” pungkasnya. (adv/mt)

Program KKI Jauhkan Pelaku Usaha dari Pinjol dan Rentenir

TENGGARONG Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah dan Rendi Solihin ingin melindungi masyarakat dari Pinjaman Online (Pinjol) dan rentenir. Keduanya pun mencetuskan Program Kredit Kukar Idaman (KKI).

Program KKI adalah program Bupati dan Wakil Bupati Kukar berbunga nol persen untuk para pelaku UMKM di Kukar.

Rincian pinjaman dalam KKI antara lain pedagang kaki 5 Rp 10 juta, wirausaha baru Rp 15 juta, dan pelaku usaha mikro Rp 25 juta.

“Itulah kebijakan dari Pak Bupati dengan Wakil, bagaimana masyarakat kita jangan terkena imbas dari Pinjol dan rentenir itu, sehingga dibentuklah KKI,” ucap Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop-UKM Kukar Dianto Raharjo, Senin (30/10/2023).

Banyak pelaku UMKM di Kukar, sambung dia, mengajukan pinjaman ke bank lewat Program KKI.

Kata dia, Diskop-UKM Kukar hanya melakukan verifikasi kelengkapan berkas persyaratan pengajuan KKI.

Setelah diverifikasi dan dinyatakan lengkap, dinas tersebut akan meneruskan ke Bankaltimtara.

“Bankaltimlah yang melakukan verifikasi kelayakan usahanya, dan berapa besaran yang didapatnya, itu ranahnya Bankaltim,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2023, Diskop-UKM Kukar mendapatkan informasi dari Bankaltimtara bahwa terdapat lebih dari seribu pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman lewat Program KKI.

Dianto berpesan kepada para pelaku UMKM yang telah mendapatkan pinjaman lewat Program KKI menggunakan pinjaman tersebut sebaik-baiknya untuk menambah modal usaha, membeli bahan baku dan kebutuhan sarana prasarana usaha.

Masyarakat diharapkannya bisa memanfaatkan program ini sebaik mungkin untuk mengakomodasi kebutuhan usaha serta terhindar dari Pinjol dan rentenir.

Kebijakan Bupati Kukar juga diharapkannya dapat membantu para pelaku usaha untuk selalu eksis dalam berusaha.

“Maka diupayakan Program KKI, pinjaman kredit untuk para pelaku usaha yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (adv/mt/fb)