Sekretaris Dinas Diskop-UKM Kukar Dukung Kegiatan Ekspresi Budaya di Tenggarong

TENGGARONG – Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kukar Thaufiq Zulfian Noor mendukung kegiatan Ekspresi Budaya yang akan dilaksanakan pada 1-3 Desember 2023 di Titik Nol Tenggarong.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan program-program peningkatan sektot pariwisata. Karena itu, kegiatan Ekspresi Budaya juga bisa menghidupkan budaya di Kukar.

Ekspresi Budaya, lanjut dia, akan membawa dampak positif bagi daerah.

“Ini langkah yang tepat dari kawan-kawan komunitas memberikan impact secara luas,” terangnya, Senin (20/11/2023).

Namun, ia menegaskan bahwa usaha membangun kebudayaan Kukar harus berdasarkan kearifan lokal.

Thaufiq pun mengajak generasi berperan muda meningkatkan dan mengembangkan kekayaan budaya Kukar.

Ia menyampaikan kekagumannya pada komunitas yang akan menyelenggarakan kegiatan Ekspresi Budaya tersebut.

“Ini sudah jelas terjadinya kolaborasi budaya dan UKM untuk sama-sama merasakan dampaknya,” jelas Thaufiq.

Dia juga menghimbau para pelaku UKM, generasi muda, dan masyarakat Kukar untuk bersama-sama memeriahkan kegiatan Ekspresi Budaya.

Kata Thaufiq, kegiatan tersebut akan melibatkan UMKM yang dibina oleh Diskop-UKM Kukar.

“Tentu melibatkan UKM yang dibina oleh Dinas Koperasi,” jelasnya. (adv/lt/fb)

Kembangkan Rumah Jahit Alda, Ada Al Ali Murrobbaniyah Ingin Buat Butik dan Toko Kain

TENGGARONG – Ada Al Ali Murrobbaniyah berencana membangun butik sendiri. Dia ingin butiknya dihiasi baju-baju yang merupakan karya Rumah Jahit Alda.

Selain itu, perempuan yang masih berusia 21 tahun tersebut berencana membuka toko kain.

Keberadaan toko kain dinilai Alda dapat memudahkan konsumennya untuk memilih berbagai jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat baju.

“Mudahan saja harapan-harapan saya itu bisa dikabulkan oleh Allah,” ucap dia saat ditemui di tempat usaha Rumah Jahit Alda pada Kamis (23/11/2023).

Saat ini, ia sedang mengumpulkan modal untuk mewujudkan mimpi tersebut. Pasalnya, untuk membuat butik dan toko membutuhkan dana yang tak sedikit.

Ia menargetkan rencana tersebut terwujud dalam 3 tahun ke depan. Dalam waktu itu pula dia akan berusaha mengembangkan Rumah Jahit Alda.

“Memang selama ini saya jalankan di rumah saya aja. Maunya saya punya tempat usaha sendiri,” harapnya.

Meski begitu, usahanya terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan jumlah karyawannya yang terus bertambah di Rumah Jahit Alda.

“Merekalah yang mau saya berdayakan membuat baju-baju yang sudah ready itu,” ucapnya.

Alda berpesan kepada wirausaha muda agar tidak takut memulai usaha baru. Usaha apa pun yang digeluti harus terus dijalankan dan dikembangkan secara perlahan.

“Jangan patah semangat juga. Kita enggak tahu rezeki kita di mana. Kayak gitu. Siapa tahu rezeki kita diusaha ini,” imbuhnya.

Dia juga menyarankan para pengusaha muda agar tak pantang menyerah karena mendapatkan berbagai tantangan dalam menjalankan usaha.

“Jangan sampai kita gagal karena komplain orang, misalnya. Jangan sampai kita berhenti untuk sampai di situ aja. Jadi, terus maju; terus jadikan kesalahan-kesalahan itu sebagai dorongan untuk kita terus berkembang,” tutup Alda. (adv/mt/fb)

Perjalanan Rumah Jahit Alda: Dari Pembuat Masker hingga Ragam Pakaian

TENGGARONG – Ada Al Ali Murrobbaniyah menceritakan perjalanan usaha menjahitnya. Ia mendirikan usaha tersebut pada tahun 2020.

Tak berselang lama, usaha perempuan yang akrab dipanggil Alda itu harus berhadapan dengan pandemi Covid-19.

Kala itu, pemerintah mendorong masyarakat agar tetap berada di rumah. Mereka hanya boleh keluar rumah dengan menggunakan masker.

Kelangkaan masker mendorong Pemkab Kukar membagikan masker kepada masyarakat. Penutup mulut dan hidung yang dibagikan tersebut berasal dari para penjahit asal Kukar, salah satunya Alda.

Pemkab Kukar menugaskan Alda untuk membuat 50 masker per bulan selama tiga bulan berturut-turut.

“Alhamdulillah saya punya mesin. Waktu itu mesin portabel. Dan mesin itu juga yang bantu saya buat bikin-bikin masker,” jelas dia saat ditemui di tempat usaha Rumah Jahit Alda pada Kamis (23/11/2023).

Belakangan, dia memberanikan diri menerima pesanan pembuatan pakaian pria dan wanita seperti baju kemeja, batik, pengantin, payet, kebaya dan lain-lain.

Ia mempromosikan usaha menjahitnya di media sosial. Lewat platform digital tersebut, banyak konsumen yang memintanya membuat baju dengan ragam model. Baju yang dipesan konsumennya ia unggah kembali di akun media sosial Instagramnya.

“Ternyata banyak peminatnya. Jadi, di situlah mulainya berkembang usaha jahit saya,” ungkapnya.

Alda bersyukur bisa memiliki mesin jahit portabel. Mesin tersebut dibelikan oleh orang tuanya, yang sampai sekarang masih digunakannya untuk menjahit beragam pakaian.

“Alhamdulillah dari satu mesin itu bisa menghasilkan beberapa rupiah. Itu yang bisa membuat terkumpul lagi modalnya untuk membeli mesin-mesin jahit yang lain,” pungkasnya. (adv/mt/fb)

Rumah Jahit Alda: Buat Pakaian, Kursus, hingga Terima Siswa Magang

TENGGARONG – Ada Al Ali Murrobbaniyah menerima pesanan pembuatan baju. Selain itu, ia membuka kursus menjahit di Rumah Jahit Alda.

“Sambil berjalan, juga membuka khusus menjahit,” beber dia saat ditemui di tempat usaha Rumah Jahit Alda pada Kamis (23/11/2023).

Dalam kursus tersebut, dia mempersilahkan semua kalangan yang ingin belajar menjahit mendaftarkan diri di Rumah Jahit Alda. Pendaftar bisa berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Bisa juga orang tua dan anak-anak.

Selama ini ia telah mengajarkan siswa, ibu-ibu, dan anak-anak dalam kursus menjahit tersebut.

Dalam kursus itu, peserta diajarkan terlebih dahulu cara mengoperasikan mesin jahit. Lalu, peserta diperkenalkan bermacam-macam mesin jahit.

Berikutnya, peserta diajarkan pola dasar. “Seperti pola depan, pola belakang, pola tangan,” ujarnya.

Setelah itu, ungkap Alda, peserta kursus diperkenalkan rumus-rumus dalam menjahit berikut materinya.

“Kalau bikin baju ada namanya mengukur badan. Jadi, hasil ukuran itulah yang masuk di dalam rumus. Lalu, dicetak ke dalam pola. Lalu, hasil polanya itu ditaruh di kain. Lalu digunting. Setelah itu baru dijahit. Jadilah sebuah baju,” terangnya.

Selain kursus menjahit, 2 tahun terakhir Rumah Jahit Alda menerima siswa-siswa SMK Negeri 2 Tenggarong jurusan tekstil dalam Praktik Kerja Industri (Prakerin).

Para pelajar tersebut mengikuti program magang di Rumah Jahit Alda selama 3 bulan. Mereka memperdalam ilmu kejuruan di bidang mode atau fashion.

Selama mengikuti program magang, mereka diajarkan cara-cara menjahit seperti mengoperasikan mesin jahit hingga membuat baju.

“Pada tahun 2022 itu ada 4 orang, 2023 kemarin itu ada 7 orang, dan 2024 mendatang itu yang sudah mendaftar ada kurang lebih 14 orang yang akan Prakerin,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Ada Al Ali Murrobbaniyah Jalani Kuliah Sembari Mengembangkan Usaha

TENGGARONG – Pelaku usaha mikro, kecil, menengah asal Kukar Ada Al Ali Murrobbaniyah menjalankan usaha sembari melakoni pendidikan di perguruan tinggi.

“Saya menjalankan usaha saya ini sambil berkuliah,” ungkap dia saat ditemui di tempat usaha Rumah Jahit Alda pada Kamis (23/11/2023).

Perempuan yang akrab dipanggil Alda ini melanjutkan studinya di Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara.

Saat mendirikan Rumah Jahit Alda pada tahun 2020, ia menghadapi kendala dalam membagi waktu untuk kuliah dan usaha.

Namun, ia mampu melewati semua tantangan tersebut. Saat ini, Alda sedang menyusun skripsi, yang merupakan tahap akhir dalam penyelesaian studi di perguruan tinggi.

Karena itu pula Alda tidak lagi kesulitan membagi waktu. Dia merasa sudah bebas mengatur waktu untuk menjalankan usaha serta menyelesaikan studi.

“Kalau kayak kemarin-kemarin waktu masih full banget kuliah, (saya kesulitan membagi waktu), tapi sekarang alhamdulillah lebih enak,” ucapnya.

Selain itu, dia sudah memiliki 2 orang karyawan untuk membantunya menjalankan usaha menjahit di Rumah Jahit Alda.

Karyawannya merupakan lulusan sekolah kejuruan yang pernah mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) di tempat usahanya.

Selama Prakerin, dia sudah mengajarkan semua pengetahuannya kepada karyawan yang pernah mengikuti program magang tersebut.

“Setelah lulus Prakerin, saya tarik kembali untuk membantu saya lagi di Rumah Jahit Alda ini sambil sekolah. Jadi, mereka sepulang sekolah, mereka ke sini,” tutupnya. (adv/mt/fb)

Lulusan SMK Negeri 2 Tenggarong Dirikan Rumah Jahit Alda

TENGGARONG – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah asal Kukar Ada Al Ali Murrobbaniyah mendirikan usaha menjahit yang diberinya nama Rumah Jahit Alda. Ia mendirikan usaha tersebut setelah lulus dari SMK Negeri 2 Tenggarong.

Saat menempuh pendidikan di SMK Negeri 2 Tenggarong, perempuan yang akrab dipanggil Alda ini mengambil jurusan tekstil. Ia fokus di bidang mode (fashion).

Dia menjelaskan bahwa jurusan tekstil memiliki banyak jenis, seperti keterampilan membuat boneka, keset dan lain-lain dari kain perca atau sisa kain yang tidak digunakan.

“Kalau saya fokus di bidang fashion. Jadi, membuat buat baju gaun-gaun dan juga baju-baju batik,” ucap dia saat ditemui di tempat usaha Rumah Jahit Alda pada Kamis (23/11/2023).

Sebelum mendirikan usaha menjahit, ia terlebih dahulu bekerja sebagai penjahit di Mafara. Pekerjaan itu dilakoninya saat duduk di bangku sekolah.

Kata dia, pemilik Mafara pernah bekerja dengan Dian Wahyu Utami, yang merupakan seorang pengusaha dan pelopor mode hijab pertama di Indonesia bernama Dian Pelangi Fashion.

Selama 2 tahun bekerja dengan Mafara, ia mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu tentang jahit menjahit. Selain itu, dia juga mendapatkan ilmu tersebut dari sekolahnya.

“Membuat baju pengantin, membuat baju batik, membuat baju kemeja dan lain-lain, juga waktu itu kami belajar memasang payet kepada baju pengantin,” ungkapnya.

Di Rumah Jahit Alda, ia menerima pembuatan semua jenis baju, seperti baju pengantin, kebaya, payet, braismade, dress, kemeja pria dan wanita, jaz formal pria dan wanita, pakaian batik pria dan wanita, pakaian couple, PDH organisasi dan produk jahitan lainnya.

Bagi Anda yang ingin membuat baju dengan harga terjangkau dan berkualitas, bisa mendatangi Rumah Jahit Alda di Jalan Triyu 2, Gang Triyu Indah, RT 42, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong. Anda bisa juga DM di Instagram @rumahjahitalda dan WhatsApp ke nomor 085705175744. (adv/mt/fb)